Kesehatan

Vaksin COVID-19 Mengandung Magnet?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 23 Juni 2021
Vaksin COVID-19 Mengandung Magnet?

Vaksin COVID-19 dirumorkan membuat lengan mampu menarik magnet. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK rumor beredar seputar efek samping vaksin COVID-19. Misalnya vaksin dapat mengganggu kesuburan. Lebih anehnya lagi, pemberian vaksin merupakan cara Bill Gates untuk menanamkan microchip ke semua orang.

Bahkan, yang belakangan beredar isunya, vaksin COVID-19 dapat membuat tangan kamu menjadi magnet. Semua barang yang mengandung magnet, dapat menempel di area lengan bekas suntikan vaksin.

Baca juga:

Ini Perbandingan Vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer-BioNTech

Fenomena ini dibagikan di TikTok. Beberapa pengguna telah membagikan video mereka dengan magnet yang menempel di lengan dan tubuh setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Apa benar hal ini bisa terjadi?

Tentu saja, dengan tegas para dokter menentang hal ini. Gagasan vaksin COVID-19 membuat lengan seseorang termagnetasi amat salah. Tidak ada hubungannya vaksin dengan magnet.

Rumornya area lengan bekas suntikan vaksin memiliki medan elektromagnetik. (Foto: Unsplash/Steven Cornfield)

Menurut Health.com, banyak orang menganggap teori ini menguatkan bukti vaksin COVID-19 memiliki microchip. Tetapi klaim ini telah dibantah berulang kali. The New York Times memberitakan tidak ada bahan-bahan mengandung magnet dalam vaksin mRNA Pfizer. Mustahil juga ada microchip di dalam vaksin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara khusus membahas seputar magnetisasi di website resmi mereka. CDC memastikan menerima vaksin COVID-19 tidak akan membuat seseorang menjadi magnetik. "Vaksin COVID-19 tidak mengandung bahan yang dapat menghasilkan medan elektromagnetik di tempat suntikan Anda," jelas CDC.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Tak Lagi Berbahaya dan Mirip Flu Biasa

Semua vaksin COVID-19 bebas dari logam seperti besi, nikel, kobalt, litium. Vaksin juga bebas dari setiap produk manufaktur seperti mikroelektronika, elektroda, tabung nano karbon, dan semikonduktor kawat nano.

CDC juga pernah membahas mengenai dosis vaksin COVID-19 kurang dari satu mililiter. Dosis ini sangat tidak cukup untuk mengantarkan medan elektromagnetik. Apalagi memasukkan microchip pada dosis yang amat sedikit ini.

Namun, ada kemungkinan magnet berpotensi menempel pada minyak di kulit manusia. Bahkan bisa juga magnet menempel pada kulit berkeringat. "Orang bisa menyeimbangkan sendok di hidung mereka, jadi tidak heran orang bisa menyeimbangkan magnet di lengan mereka," kata Jamie Alan, PhD, profesor farmakologi dan toksikologi di Michigan State University. (jhn)

Baca juga:

Bongkar Klaim Vitamin C Dapat Menyembuhkan COVID-19

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19 #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Lifestyle
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Bagikan