Usung Anies, NasDem Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024


Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk Anies Baswedan (kedua kiri) saat deklarasi capres 2024. ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.
MerahPutih.com - Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pengumuman itu disampaikan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Senin (3/10).
Surya Paloh menegaskan, partainya tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin hingga tuntas pada tahun 2024.
"Walaupun NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres, kami tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai," kata Surya Paloh saat memberikan sambutan pada peluncuran program "NasDem Memanggil" di NasDem Tower, Jakarta, Senin (17/10) malam.
Baca Juga:
Anies Dinilai Belum Bisa Dorong Elektabilitas Partai NasDem
Surya Paloh mengaku banyak pihak yang mempertanyakan komitmen partainya usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Namun, partainya selalu menjadi pihak yang mendukung segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi, termasuk saat pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).
"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai NasDem)' yang sepakat ini. Silakan terjemahkan," tutur Surya Paloh, seperti dikutip Antara.
Ia menegaskan bahwa partainya tidak takut untuk menghadapi fitnah dan isu miring.
"Jadi, kalau ada yang menggoda kami, ada mencoba ketangguhan, semangat, dan jiwa konsistensi Partai NasDem, ya, boleh-boleh saja, tidak apa-apa. Kita adalah kita, tetapi niat baik kami tidak bisa ditawar-tawar, semangat kami, ya, itulah kami, komitmen kami," ujarnya.
Baca Juga:
Aksi Saling Sindir NasDem Vs PDIP Memanas Soal Anies Antitesis Jokowi
Menurut dia, perjalanan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 penuh dengan tantangan. Bahkan, ada pihak yang meminta partainya dikeluarkan dari koalisi dalam pemerintah usai mendeklarasikan Anies Baswedan.
Ada tiga kader Partai NasDem yang menduduki jabatan di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
"Ada yang menyatakan betapa bodohnya NasDem menempatkan calon presiden yang tidak populer karena dianggap membawa pikiran-pikiran yang bertentangan dengan komitmen kebangsaan, beraneka ragam. Akan tetapi, saudara itulah NasDem. Sekali layar terkembang, surut kita bertandang," kata Surya Paloh menegaskan yang disambut tepuk tangan kader NasDem. (*)
Baca Juga:
NasDem Ungkap Alasan Menonaktifkan Zulfan Lindan
Bagikan
Berita Terkait
NasDem Minta DPR Setop Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

NasDem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Berlaku Mulai 1 September 2025

Ahmad Sahroni Trending Usai Sebut 'Orang Tolol' di IG, Netizen Banjiri Kolom Komentar

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Murka Surya Paloh! Sentil KPK Soal OTT Bupati Kolaka Timur, Minta DPR Turun Tangan

Resmi! NasDem Beri Dukungan Penuh ke Prabowo-Gibran, Tapi Paloh Ancam Akan Lakukan Ini jika Ada Kebijakan Salah

Bupati Koltim Abdul Azis Ungkap Psikologis Keluarganya Terganggu Gara-Gara Kabar Diciduk OTT KPK

Apresiasi Usulan NasDem, Komisi II Kaji Wacana Penundaan Sementara Pembangunan IKN

NasDem Nilai Putusan MK Pisahkan Pemilu Inkonstitusional
