Uruguay Berpesta Ganja


Untuk pertama kalinya diadakan pameran ganja di Uruguay
MerahPutih Internasional - Uruguay mengadakan pameran ganja pertamanya yang dijuluki "Expocannabis". Pameran ini digelar di Montevideo, setahun setelah pengobatan menggunakan ganja dan penjualan ganja disahkan di negara ini. Legalisasi ditujukan bagi produsen dan pengguna untuk bertukar informasi tentang kemungkinan ganja sebagai alternatif obat, terapi, dan industri dalam pot.
Agenda pameran ini adalah lokakarya, proyeksi secara audiovisual, penjualan produk, dan konferensi dengan para ahli nasional dan internasional. Selama dua hari berikutnya, para peserta berharap mereka dapat menginformasikan publik tentang efek yang menguntungkan dan merugikan dari ganja.
"Tujuannya adalah untuk memiliki ruang bagi pemain negara, organisasi sosial, pusat-pusat penelitian, pemain swasta dan masyarakat," kata pengisi pameran dan direktur pengembangan, Mercedes Ponce de Leon. Setahun yang lalu, Uruguay mengesahkan ganja dan mengatur pasar domestiknya. Amerika Selatan menjadi yang pertama melakukan legalisasi ganja.
Setiap penduduk tetap atau warga negara Uruguay yang ingin menanam ganja di rumah bisa pergi ke kantor pos dan mengajukan permohonan izin produsen untuk menanam secara bebas dan legal sampai enam tanaman ganja dan panen hingga 480 gram ganja per tahun untuk konsumsi pribadi. Klub ganja juga dapat diatur. Tiap klub dapat memiliki hingga 45 mitra dan 99 tanaman.
Stigma negatif pada perokok ganja merupakan masalah penting bagi Ponce de Leon, karena menurutnya orang-orang yang merokok ganja bukan penjahat dan dirinya akan terus bekerja untuk mempromosikan ganja obat.
Koordinator program Aliansi Kebijakan Obat Amerika yang berbasis di New York, Hannah Hetzer, mengatakan bahwa sementara ada perjuangan untuk legalisasi ganja, hal ini juga merupakan perjuang untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu keadilan sosial, baik untuk rakyat negeri ini dan lainnya seperti Amerika Serikat. Lembaga Hukum federal AS mengklasifikasikan ganja sebagai obat ilegal. Pemerintahan Obama juga telah memungkinkan masing-masing negara untuk mengembangkan peraturan mereka sendiri.
Bagikan
Berita Terkait
Sekolah Rakyat Mulai Berjalan, DPR Minta Pemerintah Monitoring dan Evaluasi secara Rutin

Politisi PDIP Kritik Putusan MK Pisahkan Pemilu: Embrio Negara Feodal Mulai Muncul

Digagas Prabowo, Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Mulai Beroperasi secara Serentak di 63 Titik Seluruh Indonesia

Pramono Hadir dan Bicara di Forum PBB, Rano Karno: Bukan Kaleng-kaleng

Kejaksaan Selidiki Keterkaitan Investasi Google ke Gojek dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek

Pemprov DKI Tengah Susun Payung Hukum Sekolah Swasta Gratis

Kejaksaan ‘Ngebet’ Periksa Nadiem Makarim, Dianggap Tahu soal Proyek Pengadaan Laptop

KAI Hadirkan Rangkaian New Generation di KA Gumarang dan Tegal Bahari, Simak Pembaruannya

Banjir di Sebagian Besar Pemukiman dan Jalan Umum di Kota Tangerang Berangsur Surut

Bukan Driver, Kenaikan Tarif Ojek Online Justru Bikin Aplikator Makin Untung
