Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan


Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: Instagram/@smindrawati)
MerahPutih.com - Penjarahan yang terjadi beberapa waktu lalu, telah menimbulkan duka tersendiri bagi Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati.
Ia pun membagikan cerita bagaimana para pelaku menjarah rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Sri Mulyani menyebutkan, ada seorang pria berjaket merah yang menggunakan helm hitam, kemudian membawa lukisan cat minyak bunga di atas kanvas berukuran cukup besar.
“Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," tulis Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati, Kamis (3/9).
Sri Mulyani mengatakan, lukisan bunga itu bagi penjarah hanyalah bernilai lembaran uang.
Berbeda bagi Sri Mulyani, karena lukisan tersebut hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri yang sangat pribadi.
Baca juga:
Sri Mulyani Indrawati Minta Maaf Setelah Rumah Dijarah, Terima Semua Kritik dan Cacian
“Lukisan bunga tersebut bagai rumah di mana tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain serta menyimpan kenangan yang tak ternilai harganya,” kenang Sri Mulyani.
Sayangnya, lukisan bunga itu telah dijarah.
“Hilangnya lukisan itu sama dengan hilangnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di Indonesia,” unggah Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, bagi pelaku penjarahan, rumah serta barang-barang hanyalah target operasi. Ia menilai, para penjarah seperti sedang berpesta.
"Para penjarah seperti berpesta, bahkan diwawancara reporter media: 'dapat barang apa mas?'- dijawab ringan, dengan nada sedikit bangga tanpa rasa bersalah: 'lukisan'. Liputan penjarahan dimuat di media sosial dan diviralkan secara sensasional," tambah dia.
Baca juga:
10 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Uya Kuya, Ada yang Masih di Bawah Umur
View this post on Instagram
Ia menganggap, penjarahan itu seperti intimidasi yang kejam.
"Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan. Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd...!" jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti para korban yang menjadi aksi unjuk rasa anarkis beberapa waktu lalu.
Pada saat yang sama dengan hari penjarahan di rumahnya, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding lukisannya.
Aksi unjuk rasa itu menelan korban jiwa, yaitu Affan Kurniawan, Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, Syaiful Akbar, Rheza Sendy Pratama, Rusdamdiansyah, dan Sumari.
Insiden tersebut, lanjut Sri Mulyani, menjadi tragedi kelam di Indonesia.
Baca juga:
"Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, Menimbulkan duka pedih yang mendalam bagi keluarga. Tragedi kelam Indonesia," imbuh dia.
Sri Mulyani pun mengingatkan, Indonesia merupakan rumah bersama. Ia meminta masyarakat untuk tidak membiarkan kekuatan yang merusak hal tersebut.
“Jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah dan tanpa keluh kesah serta tanpa putus asa," pungkas Sri Mulyani
Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap beberapa pelaku penjarahan rumah Sri Mulyani, yang berada di kawasan Bintaro.
Rumah yang berada di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan itu, dijarah oleh orang-orang tak dikenal pada Minggu (31/8) dini hari WIB.
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga, penjarahan tersebut berlangsung dalam dua gelombang. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penjarahan Rumah Pribadi Menkeu Sri Mulyani Jadi Sorotan, Pengamanan Idealnya Setara Wakil Presiden

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman

Dalang di Balik Penjarahan Rumah Uya Kuya Ditangkap di Depok, Pelaku Lainnya Buron

[HOAKS atau FAKTA]: Ahmad Sahroni Pingsan hingga Dirawat saat Rumahnya Dijarah Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahmad Sahroni Pingsan hingga Dirawat saat Rumahnya Dijarah Massa](https://img.merahputih.com/media/45/ad/e5/45ade544c01fa79f9facba202acf6b4b_182x135.png)
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki

[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
![[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan](https://img.merahputih.com/media/18/38/f4/1838f450cbce7fc521ae23f37538fc44_182x135.jpg)
Agar Dipercaya Rakyat, Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Warga Usai Demo Berujung Rusuh di Berbagai Daerah

Demo di Indonesia Jadi Sorotan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yusril Pastikan Penuhi Tuntutan 17+8
