Twitter Saring Iklan Menyesatkan tentang Perubahan Iklim

Andrew FrancoisAndrew Francois - Senin, 25 April 2022
Twitter Saring Iklan Menyesatkan tentang Perubahan Iklim

Twitter membuat kebijakan baru tentang iklan menyesatkan. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TWITTER membuat kebijakan baru mengenai iklan perubahan iklim yang bertentangan dengan nilai-nilai ilmiah. Hal tersebut menjadi fokus aplikasi berlogo burung tersebut sejak Hari Bumi yang diperingati beberapa hari lalu.

"Kami percaya bahwa penolakan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter dan iklan yang menyesatkan tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim," ungkap pihak Twitter seperti yang dilansir dari The Verge, Sabtu (23/4/2022).

Melalui kebijakan baru tersebut Twitter akan menyaring dan menurunkan konten iklan yang berkaitan dengan krisis iklim dengan melibatkan sumber-sumber otoritatif seperti United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Baca juga:

Twitter Luncurkan Shop Module, Fitur Belanja Langsung dari Aplikasi

Twitter akan larang iklan menyesatkan tentang iklim. (Foto: Pexels/Solen Feyissa)

Baru-baru ini pula IPCC merilis sejumlah laporan penting tentang krisis iklim, isinya berkaitan dengan apa saja yang perlu dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang tengah berlangsung dengan drastis belakangan ini.

Termasuk pula bagaimana cara mencegah konsekuensi yang lebih parah di masa depan seperti fokus pada penanggulangan bencana cuaca dan periode kebarakan hutan.

Pihak Twitter menambahkan bahwa mereka akan segera mengumumkan detil mengenai kebijakan yang telah disebutkan sebelumnya tersebut. Menurut Twitter percakapan mengenai perubahan iklim melonjak tinggi selama satu tahun terakhir dan tumbuh hingga lebih dari 150 persen sepanjang 2021.

Baca juga:

Twitter Tampil dengan Desain dan Font Baru

Diskusi tentang iklim di Twitter meningkat drastis. (Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger)

Percakapan dan diskusi mengenai dekarbonisasi alias menghilangkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil naik hingga 50 persen di Twitter. Bahkan percakapan lainnya mengenai lingkungan juga kian memanas seperti tentang pengurangan limbah yang tumbuh lebih dari 100 persen.

Twitter tentu tak sendirian dalam mencegah iklan-iklan menyesatkan tentang perubahan iklim tersebut. Sebab perusahaan teknologi seperti Google juga mengupayakan komitmen serupa dan telah memperoleh hasil baik.

Pada 2021 lalu Google merilis kebijakan untuk menghentikan izin tayang iklan yang menampilkan penolakan iklim atau yang memonetisasi informasi yang salah tentang iklim. (waf)

Baca juga:

Twitter Konfirmasi Spaces Versi Web Browser Dekstop

#Twitter #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Indonesia
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
PoliceTube merupakan platform milik Polri, yang mirip dengan YouTube dan TikTok. Platform ini akan diluncurkan pada 1 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Indonesia
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
AS memperketat visa pelajar dari Indonesia. Jadi, pemohon visa wajib menyantumkan akun media sosial di formulir aplikasi.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
Bagikan