Twitter Bikin Layanan Berbayar?


Twitter luncurkan Twitter Blue. (Foto: Pixabay/geralt)
TWITTER saat ini sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan twitter langganan berbayar yang bernama Twitter Blue.
Dilansir dari The Guardian, akun Twitter Jane Manchun Wong, baru-baru ini mengungkapkan rencana layanan berbayar Twitter tersebut. Akun itu menuliskan bahwa Twitter sedianya meluncurkan layanan tersebut dengan mematok harga USD2,99 per bulan atau sekitar Rp 42.694.
Baca Juga:
Di Balik Fitur Menarik GB WhatsApp, Tingkat Keamanannya Dipertanyakan

Dengan harga tersebut, nantinya pengguna mampu menyimpan dan mengatur tweet ke dalam akunnya. Termasuk memperluas fitur bookmark Twitter. Seemntara dibandingkan saat ini yang hanya menyimpan berupa daftar kronologi tweet saja.
Layanan ini kabarnya akan dilengkapi dengan tombol ‘batalkan tweet’. Ini akan memungkinkan pengguna mencegah tweet dikirim selama beberapa detik setelah diposting. Bila dilihat ini seperti pada layanan email dari Gmail.
Beberapa bulan yang lalu Twitter memang mengungkapkan tentang rencana untuk merilis layanan premium. Sementara itu media sosial ini pada bulan Januari lalu, membeli Revue, yakni penyedia buletin yang memungkinkan pengguna menulis dan menerbitkan email berlangganan.
Sedangkan pada awal bulan ini, salah satu media sosial populer, mengembangkan sayapnya dengan membeli Scroll, yakni layanan berlangganan yang menghapus iklan dari situs berita. Seperti yang disampaikan oleh mantan kepala eksekutif Scroll, Tony Haile, perusahaan diakuisisi dan berencana untuk berintegrasi ke dalam langganan Twitter yang lebih luas di akhir tahun ini.
Baca Juga:

Twitter cukup memiliki motivasi yang kuat mencari aliran pendapatan alternatif, karena sumber pendapatan utamanya dari periklanan memang tengah dilanda krisis global.
Pada minggu lalu, Twitter memperkenalkan halaman yang meminta pengguna memberi persetujuan untuk pelacakan. Sekaligus memberitahu pengguna bahwa hal tersebut akan membantu layanan ‘menjaga iklan tetap relevan’. Tetapi Twitter telah memperingatkan para investor bahwa fitur ini nantinya akan memiliki modest impact pada pendapatan.
Sekedar info, pada awal bulan ini, pihak Apple meluncurkan pembaruan untuk iPhone dan iPad yang mengaktifkan fitur yang disebut "App Tracking Transparency". Fitur yang mengharuskan aplikasi untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna sebelum membuat profil berdasarkan aktivitas mereka di beberapa aplikasi. Kabarnya fitur yang dirilis oleh Apple akan memiliki saudara kembarnya di Twitter. (rzk)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran

Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran

Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok

16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
