Olimpiade Tokyo 2020

Tuan Rumah Olimpiade Alami Peningkatan Tajam Kasus COVID-19

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 04 Agustus 2021
Tuan Rumah Olimpiade Alami Peningkatan Tajam Kasus COVID-19

Penyelenggara menyangkal acara pesta olahraga dunia itu yang mendorong peningkatan kasus. (Foto: Unsplash/Ryunosuke Kikuno)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JEPANG memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan memperluasnya ke wilayah baru. Tuan rumah Olimpiade ini menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Pembatasan diberlakukan di daerah sekitar ibu kota serta di kota Osaka.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga memperingatkan infeksi menyebar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia pun mendesak warga di negara tersebut untuk menonton Olimpiade dari rumah akibat lonjakan kasus-kasus baru yang dipicu varian Delta yang lebih menular.

Baca Juga:

Cara Mencegah COVID-19 Menyerang Ibu Hamil

pandemi
Grafik yang menunjukkan kasus COVID-19 di Jepang. (Foto: bbc.com)

"Jika peningkatan infeksi tidak berhenti, kasus gejala parah akan meningkat dan sistem medis mungkin lebih tertekan," kata Suga seperti diberitakan bbc.com (3/8). Sebelumnya, Menteri Kesehatan Norihisa Tamura memperingatkan, negara itu telah memasuki tahap pandemi baru yang "sangat menakutkan".

"Saya pikir warga khawatir ke depannya, berapa lama situasi ini akan berlangsung, semua menjadi tidak tertahankan karena tidak dapat kembali ke kehidupan normal sehari-hari," katanya.

Sebelumnya, Jepang telah berhasil memerangi COVID-19, menjaga kasus dan kematian tetap rendah selama berbulan-bulan, tetapi sekarang mencatat rekor kasus. Kasus harian nasional mencapai 10 ribu untuk pertama kalinya pada hari Kamis (29/7), lebih dari sepertiganya ada di ibu kota.

Tokyo, tempat utama berlangsungnya Olimpiade, telah mencatat rekor kasus selama tiga hari berturut-turut, meskipun sudah dalam keadaan darurat. Rumah sakit berada di bawah tekanan akibat meningkatnya kasus di kota itu.

Baca Juga:

Mengenal Varian COVID-19 Lambda

pandemi
Kasus harian nasional mencapai 10 ribu untuk pertama kalinya.(Foto: Unsplash/Alex Smith)

Penyelenggara Olimpiade melaporkan 27 infeksi baru di Olimpiade pada hari Jumat (30/7), sehingga total sejak awal Juli menjadi lebih dari 200 kasus. Namun dengan aturan ketat yang berlaku, termasuk larangan penonton, penyelenggara menyangkal acara pesta olahraga dunia ini yang mendorong peningkatan kasus.

Meskipun demikian, beberapa ahli khawatir bahwa mengadakan Olimpiade dalam keadaan seperti itu mengirimkan pesan yang membingungkan kepada publik tentang perlunya membatasi mobilitas dalam kehidupan sehari-hari. Di mana dalam keadaan darurat, bar dan restoran harus berhenti menyajikan alkohol dan tutup lebih awal.

Tiga wilayah, yang dikenal di Jepang sebagai prefektur, bersama dengan Osaka, akan berada di bawah pembatasan mulai 2-31 Agustus, dengan langkah-langkah yang berlaku di Tokyo diperpanjang hingga akhir bulan.

Sementara negara lain telah memberlakukan pembatasan mobilitas penduduk yang ketat, di Jepang warga hanya disarankan untuk bekerja dari rumah, sehingga muncul pertanyaan tentang seberapa efektif kebijakan baru tersebut.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan kunci untuk mengendalikan wabah adalah kaum muda dan mendesak mereka untuk divaksinasi. Namun, ketersediaan dosis masih rendah. Kurang dari 30 persen populasi telah divaksinasi penuh, dengan target semua orang yang mendapat dosis penuh pada bulan Oktober atau November. (aru)

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Meningkat, Biasakan Anak Pakai Masker

#Olimpiade Tokyo #COVID-19 #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan