Trump Jadi Presiden, Warga Amerika Cari Rumah Di Selandia Baru
Properti di Selandia Baru jadi incaran warga Amerika yang tak nyaman akan Donald Trump. (Foto: Pixabay.com/@Mampu/CC0/free_image)
Dalam dua hari terakhir, situs real estate terbesar di Selandia Baru mencatat 141 persen kenaikan, warga Amerika mencari property di negara itu.
Peter Mangin, direktur operasional realestate.co.nz, mengatakan ia telah cukup lama memantau minat warga Amerika terhadap property di negara di belahan bumi selatan itu, dengan mempelajari jumlah pengunjung yang mengakses dari Amerika.
Dua hari jelang pemilu Amerika – 7 dan 8 November, pengunjung situs dari Amerika meningkat 141.07 persen dibanding dua hari yang sama tahun lalu. Hal itu menurut Mangin mengindikasikan bahwa warga Amerika sedang mencari pilihan karena khawatir dengan hasil akhir pemilu.
Realestate.co.nz, yang memiliki jumlah tertinggi daftar properti perumahan Selandia Baru, seperti ditulis NZ Herald, melacak di mana pengunjung berasal ketika mencari properti.
Banyak warga Amerika tertarik untuk mencari namun secara sembunyi-sembunyi.
"Jika mereka tidak ingin lagi tinggal di AS, Selandia Baru memang merupakan pilihan yang menarik bagi mereka," kata Mangin.
Menurut Mangin data terakhir menunjukkan lebih banyak lagi.
Sebulan jelang pemilu - 9 Oktober hingga 8 November – pengunjung dari Amerika naik 51,36 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rata-rata, mereka menghabiskan hampir tujuh menit di situs, menunjukkan mereka lebih dari sekedar melihat-lihat.
"Menariknya lagi, sebagian besar dari mereka mampir melalui pencarian organik dan pencarian berbayar (64,99 persen) menggunakan istilah pencarian seperti rumah dijual di Selandia Baru", rumah untuk dijual Selandia Baru dan Auckland real estate, mengindikasikan mereka mencari sejumlah pilihan.
"Akan lebih menarik lagi jika hasil akhir pemilu Amerika telah diketahui pemenangnya. Ceritanya jadi lebih panjang. Para pengunjung bisa jadi lebih tenang, mengurungkan niatnya atau malah meningkat. Kami akan menggali informasi lebih banyak dalam satu atau dua minggu mendatang karena pemilu baru akan selesai malam ini waktu selandia baru dan setelah itu baru jelas bagaimana tanggapan secara nasional," terang Mangin.
Situs Realestate.co.nz yang didirikan tahun 2007, setengahnya dimiliki oleh Real Institute Estat dan sebagian lainnya adalah miliki sejumlah lembaga real estate besar di negara Kiwi. (dsyamil)
BACA JUGA
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback