Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS, DPR: Jangan Ganggu Prinsip Non-Blok
Gedung DPR RI. (Foto: MerahPutih.com/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada negara-negara yang tergabung BRICS. Ancaman itu jangan sampai mengganggu Prinsip Non-Blok.
Menurut Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal, ancaman sepihak tersebut berpotensi merusak tatanan hubungan internasional yang berlandaskan prinsip saling menghormati kedaulatan dan kebebasan menentukan arah kebijakan luar negeri.
“Ancaman seperti ini tidak bisa dibenarkan. Negara-negara, termasuk Indonesia, memiliki hak untuk menentukan arah politik luar negerinya secara mandiri. Prinsip negara non-blok harus dijaga dan dihormati oleh siapa pun, termasuk Amerika Serikat,” tegas Deng Ical dalam keterangan persnya, Selasa (8/7).
Politisi asal Dapil Sulawesi Selatan I itu menilai langkah Pemerintah Indonesia bergabung dengan BRICS merupakan bagian dari upaya memperluas jejaring kerja sama strategis dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomasi multilateral yang saling menguntungkan.
“Sikap Pemerintah Indonesia sudah tepat. Bergabung dengan BRICS merupakan bentuk strategi menjaga keseimbangan kekuatan global. Ini bukan soal berpihak atau memusuhi negara mana pun, tapi tentang memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global,” lanjutnya.
Baca juga:
Punya Waktu Negosiasi dengan AS, Indonesia Pede Tarif Impor 32 Persen Direvisi
Airlangga Langsung Terbang ke AS Setelah Produk Indonesia Dikenakan Tarif 32 Persen
Komisi I DPR, yang membidangi urusan luar negeri dan pertahanan, kata Deng Ical, mendukung penuh langkah pemerintah dalam menjalin kemitraan strategis dengan berbagai blok internasional selama tetap mengedepankan kepentingan nasional dan prinsip politik bebas aktif.
“Kami di Komisi I DPR RI mendukung penuh sikap pemerintah. Indonesia harus tetap teguh menjaga independensi politik luar negeri dan tidak tunduk pada tekanan dari negara mana pun,” katanya.
BRICS adalah kelompok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta sejumlah negara mitra yang belakangan turut bergabung, termasuk Indonesia. Kelompok ini dikenal mendorong reformasi dalam tata kelola global dan menjadi alternatif terhadap dominasi Barat dalam berbagai forum internasional.
Deng Ical juga mendorong Presiden Prabowo menjadikan momentum ini sebagai turning point untuk segera mengkonsolidasikan potensi Indonesia yang berbasis sumber daya alam (basic resources), termasuk sumber daya tanah jarang (Rare earth element).
"Kita mesti membangun positioning REE untuk membangun value advantage. Hal itu sejalan dengan kebijakan hilirisasi mineral," tegas mantan Wakil Wali Kota Makassar itu.
Baca juga:
Amerika Terapkan Tarif 32 Persen Bagi Produk Asal Indonesia Per 1 Agustus 2025
Seperti diberitakan, Donald Trump mengecam keras 11 negara anggota BRICS, dan berjanji akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang disebut sebagai kelompok anti-Amerika itu.
Donald Trump marah terhadap negara anggota BRICS termasuk Indonesia, karena mereka mengecam perang tarif yang digelorakan Trump. Selain itu, dia juga geram lantaran negara anggota BRICS turut mengutuk serangan Israel dan AS ke Iran. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aturan Ketat dan Sertifikat Profensi Influencer di China, DPR: Indonesia Perlu Langkah Serupa untuk Lindungi Publik
Presiden Batasi Game Online untuk Anak-Anak, DPR: Akses ke Medsos Juga Harus Dibatasi
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
Soroti Pemotretan Pelari Tanpa Izin dan Penjualan Foto Komersial, DPR: Langgar Etika dan Privasi
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian