Trisakti 98, Catatan Kelam Sejarah Bangsa


Empat korban tewas tertembak (Foto: Tangkapan layar)
PADA tahun 1998 Indonesia dan sejumlah negara Asia sedang mengalami krisis finansial yang begitu dahsyat. Puncaknya terjadi di tahun 1998. Keadaan diperburuk dengan pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan antikritik. Hal tersebut menimbulkan krisis kepercayaan pada pemerintahan Soeharto.
Mahasiswa dari seluruh penjuru termasuk mahasiswa Trisakti pun melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya pada tanggal 12 Mei 1998. Pada pukul 12.30 mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara.
Baca Juga:
Mengenang Tempat Tamasya Masa Kecil Sekaligus Ajang Ngabuburit

Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri. Namun aparat keamanan justru mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Aksi yang semula berlangsung damai berubah menjadi peristiwa berdarah.
Dari kejadian tersebut, empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas dan puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.
Tragedi kelam tersebut kemudian menyulutkan semangat mahasiswa hingga adanya demonstrasi yang lebih besar pada 13-14 Mei 1998. Kondisi semakin tidak terkendali, Soeharto akhirnya meletakkan jabatannya di depan Mahkamah Agung pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 10.00 pagi. Dia kemudian menunjuk wakilnya B.J. Habibie untuk menggantikan posisinya. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup

Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah

Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman

Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
