Kesehatan

Trik Belanja Aman saat Pandemi

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 14 Agustus 2020
Trik Belanja Aman saat Pandemi

Ikuti tips aman belanja saat pandemi. (foto: pixabay/alexas-fotos)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TAK ada yang pernah sama lagi setelah pandemi menyerang. Semua berubah. Tempat umum, seperti mal atau supermarket, jadi salah satu hal yang dihindari. Alasannya, kerumunan orang bisa berpotensi tempat menyebarnya virus corona. “Kekhawatiran untuk pergi berbelanja di saat pandemi bukan sesuatu yang berlebihan, karena kita juga tidak tahu virusnya ada di mana,” kata ilmuwan biologi molekuler pendiri dan peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, seperti dilansir Hellosehat.

Memang, saat pandemi COVID-19 seperti ini, kita disarankan untuk karantina di rumah dan meminimalkan kontak dengan orang lain. Itu berarti urusan berbelanja ke luar rumah juga harus ditunda. Namun, bagaiman jika mendesak? Apakah tetap aman berbelanja ke luar rumah?

BACA JUGA:

Pentingnya Testimoni Positif bagi Para Pelaku Usaha

Bisa saja sih. Ada beberapa prinsip yang mesti kamu terapkan agar aman berbelanja di masa pandemi ini. Seperti dilansir Hellosehat, berikut hal yang harus diperhatikan saat belanja ke supermarket atau pasar di masa pandemi.

1. Pilih waktu belanja yang aman

shopping
Cari waktu saat supermarket masih sepi. (foto: pixabay)

Penularan COVID-19 paling besar ialah dari orang ke orang. Agar aman, usahakan belanja di luar jam sibuk. Pilihlah waktu belanja pada pagi hari saat toko baru saja buka. Hal itu memberikan kamu keuntungan karena toko mungkin baru saja dibersihkan.

Selain itu, sebisa mungkin beli semua kebutuhan di satu tempat saja. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan membeli kebutuhan harian dan bahan makanan yang cukup paling tidak untuk persediaan selama satu minggu.

2. Selalu waspada saat di toko, supermarket, atau pasar

belanja
Jangan banyak menyentuh barang-barang di supermarket. (foto: The new york times)

Beberapa toko, supermarket, atau mal sudah menerapkan pencegahan penularan virus corona. Mereka akan memeriksa suhu tubuh pengunjung yang datang, memberi batas physical distancing di lantai toko,, dan membersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh.

Meskipun demikian, masih ada langkah tambahan yang perlu kamu lakukan untuk pencegahan penularan COVID-19 agar belanja lebih aman.

Pakai masker saat keluar rumah sejalan dengan imbauan pemerintah dan WHO. Bawalah hand sanitizer atau tisu basah antiseptik. Ingatlah untuk mengelap pegangan keranjang belanja atau troli dengan tisu basah. Troli ialah benda yang sering disentuh oleh banyak orang.

Trik lain, pilih belanjaan dengan lebih cepat daripada biasanya. Usahakan tidak menyentuh barang yang tidak perlu atau yang sebetulnya tidak berniat untuk dibeli. Ingatlah untuk tak menyentuh wajah. Saat berbelanja cobalah untuk benar-benar sadar untuk tidak menyentuh wajah sampai kamu tiba di rumah dan mencuci tangan.

Yang tak kalah penting, jaga jarak selama berbelanja dengan orang lain saat belanja.


3. Bersih-bersih sesampainya di rumah

girl
Bersihkan sesampai di rumah. (foto: pixabay)


Saat tiba di rumah, jangan buru-buru bawa masuk ke rumah. Letakkan kantong belanja lalu cuci tangan dengan sabun. Bila perlu, semprotkan disinfektan. Setelah itu, taruh barang-barang belanjaan sesuai dengan tempatnya, di kulkas atau di lemari. Jika perlu, lap setiap kaleng atau barang belanjaan kamu.

Hera menyarankan mencuci buah dan sayur seperti biasa dengan air. Kamu bisa juga menambahkan cairan pembersih khusus untuk buah dan sayur. Ia menambahkan, belilah buah yang memiliki kulit sehingga bagian luarnya bisa dibuang sebelum dimakan.

Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bertahan di permukaan buah dan sayur. Walaupun begitu, mencucinya pun diperbolehkan agar kamu merasa aman. Rasa aman saat pandemi sekarang ini penting untuk mengurangi stres.


4. Cuci atau buang kantung belanja

shopping bag
Cuci atau buang kantung belanja. (foto: pixabay/webandi)

Setelah belanjaan beres, cucilah kantong belanja dengan sabun dan air mengalir atau buang di tempat sampah. Jangan lupa untuk kembali cuci tangan kamu dengan sabun setelahnya.

Pastikan rumah kamu bersih juga ya setelah semua belanjaan disimpan.(dwi)

#Agustus New Order #Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan