Tom Hanks Jadi Korban Deep Fake Promosi Dokter Gigi
Tom Hanks jadi korban deep fake AI. (Foto: Instagram/@tomhanks)
SETELAH berperan sebagai penipu pada film Catch Me If You Can (2002), Tom Hanks kini menjadi korban penipuan. Hanks sedang mencoba melacak individu yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat deepfake yang menampilkan dirinya.
Melalui akun Instagram-nya, aktor terkenal itu memperingatkan penggemar tentang entitas yang mencurigakan yang menggunakan citra buatan AI yang menyerupai dirinya untuk mempromosikan layanan perawatan gigi, seperti dilaporkan Gizmodo, Senin (3/10).
Hanks menulis di postingan Instagram-nya, "AWAS!!" akhir pekan lalu ada video di luar sana yang mempromosikan beberapa rencana perawatan gigi dengan versi AI saya. Saya tidak ada hubungannya dengan itu."
Baca juga:
Dengan Bantuan AI, Tom Hanks Sebut Bisa Main Film Selamanya
Penting untuk dicatat bahwa Hanks tidak mengidentifikasi perusahaan atau organisasi tertentu yang bertanggung jawab atas deepfake tersebut, dan saat ini belum ada tanggapan resmi dari sang aktor. Deepfake yang menggunakan kemiripan Hanks tampaknya berasal dari gambar-gambar dirinya yang tersedia di Los Angeles Times.
Berita itu muncul dalam konteks ketidaknyamanan yang dirasakan oleh beberapa individu terkenal terhadap penggunaan AI untuk meniru suara atau penampilan mereka. Sebagai contoh, putri mendiang komedian Robin Williams, Zelda Williams, baru-baru ini menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap AI yang mencoba meniru suara ayahnya.
Ia menganggap penggunaan deepfake yang menciptakan suara ayahnya sebagai gangguan pribadi dan mengemukakan bahwa kecerdasan buatan dapat menciptakan tiruan yang buruk dari individu-individu hebat.
Baca juga:
Tom Hanks, Bintang Hollywood Pertama yang Dinyatakan Positif Corona
Postingan dari Hanks dan Williams muncul pada saat ketika industri hiburan Hollywood sedang berdebat tentang penggunaan AI dalam produksi film dan televisi. Pemogokan yang dilakukan oleh Writer's Guild of America dan Screen Actor's Guild pada bulan Mei dan Juli 2023, masing-masing, mencerminkan perhatian besar terhadap penggunaan teknologi AI generatif.
Meski pemogokan WGA telah berakhir setelah hampir lima bulan dan mencapai kesepakatan yang melarang penggunaan konten yang dibuat oleh AI sebagai sumber materi produksi, pemogokan SAG masih berlangsung.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah penggunaan AI untuk menciptakan kemiripan digital aktor latar belakang dengan pemindaian wajah mereka, dengan imbalan bayaran hanya satu hari kerja. (waf)
Baca juga:
Tom Hanks Hidup dalam Kesendirian di 'A Man Called Otto'
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Dedikasi 29 Tahun di Dunia Hiburan
Mudy Taylor Meninggal Dunia, Komika Musikal dengan Legasi Besar
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
AI Bisa Ganggu Sistem Pemilu dan Sebarkan Hoaks, DPR RI Dorong Pengaturan Transparansi Algoritma yang Kuat
Fatima Bosch dari Meksiko Dinobatkan sebagai Miss Universe 2025, Sempat Walk Out setelah Dimaki-Maki Taipan Thailand
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
2 Juri Miss Universe Mengundurkan Diri, Sebut Ada Potensi Kecurangan
Mantan Anggota EXO Kris Wu Dikabarkan Mati di Penjara, Otoritas China Keluarkan Bantahan