Tjufoo Utamakan Kualitas Supaya Jenama Lokal Bisa Bersaing


UMKM Indoesia tak kalah bagus dibanding dengan jenama luar negeri. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)
USAHA Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) saat ini dirasa cukup kuat untuk bersaing dengan jenama-jenama mancanegara. Untuk menciptakan daya saing yang tinggi, UMKM harus memiliki daya tarik serta kualitas yang harud di kedepankan.
Inilah yang tengah dijalankan oleh salah satu startup brand aggregator, Tjufoo yang mengungkapkan perusahaan terus mengembangkan jenama lokal yang telah diakuisisi untuk tumbuh bersama, dibandingkan mengejar kuantitas semata.
Baca juga:
Unik, Startup Produksi Daging Berbasis Udara

CEO sekaligus Co-Founder Tjuffo, Tj Tham menuturkan bila tahun ini hanya akan menggaet maksimal tiga perusahaan baru untuk diajak bekerja sama. Ia memilih untuk bermitra dengan sedikit perusahaan, tetapi bisa menghasilkan dan memaksimalkan hasil kerja sama tersebut.
“Kita targetkan pertumbuhan dua hingga tiga kali lipat untuk business performance-nya. Tapi untuk tambahan jenama, kita hanya akan menambah dua sampai tiga jenama di 2023 ini,” ucapnya dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta, Senin (26/6).
Lebih lanjut, Tham melihat lebih baik memilih jenama yang cocok dengan Tjufoo. Kualitas dari jenama dibanding hanya mengedepankan kuantitas.
“Tjufoo memilih untuk bekerja sama dengan jenama yang menghasilkan triliunan rupiah, dibanding dengan kerja sama dengan 100 jenama tapi mungkin hanya menghasilkan Rp 300 juta misalnya. Itu fisolofi kita,” lanjutnya.
Sampai saat ini, Tjufoo sudah menjalin kerja sama dengan enam jenama lokal di antaranya, ACMIC, Granova, Cypruz, Dew It, Muscle First dan Dapur Cokelat. Semua jenama yag sudah bekerja sama dengan Tjufoo berhasil tumbuh 60 hingga 70 persen dalam kinerjanya. Tham juga melihat ke depannya pertumbuhan perusahaan bisa semakin terdorong lantaran pangsa pasar semakin luas.
“Target perusahaan ditentukan masing-masing (perusahaan), tapi untuk pertumbuhan mereka sudah cukup bagus karena kita invest di awal menggunakan omnichannel,” jelasnya.
Baca juga:
View this post on Instagram
Senada dengan Tham, CEO ACMIC Heri Hertanti yang turut hadir pada acara tersebut mengaku bisnisnya semakin laku keras setelah bekerja sama dengan Tjufoo. Ia menjelaskan perkembangan pesat ini berkat proses penyelarasan visi perusahaannya dengan Tjufoo pada awal kerja sama.
Lebih lanjut, ia mengaku memang proses tersebut memakan waktu, namun hal itu menjadi kunci kesuksesan perusahaannya.
“Waktu dapat kerja sama dengan Tjufoo saya terus terang happy. Saya juga punya mimpi besar menjadi number one product di Indonesia, karena itu saya butuh partner. Setelah kenal dengan Tjufoo, omzet naik 2 kali lipat,” pungkasnya. (Far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Startup AI DeepSeek Dituding Bantu Militer China dan Gunakan Perusahaan Cangkang Asia Tenggara

Indonesia Jadi Negara Paling Dinamis Buat Perkembangan Startup

Kemenkop UKM Fasilitasi 180 Startup Perkuat Model Bisnis

Indonesia Raih 5 Penghargaan ASEAN Digital Awards 2024

Startup Ambil Langkah Futuristik Hadapi Revolusi Kendaraan Listrik

HUB.ID Accelerator 2023 Dukung Peluang Kerja Sama Bisnis Startup

Kolaborasi Dukung Transformasi Digital Berkelanjutan di Sektor Peternakan

Disnakertrans Jabar Ajak Gravel Indonesia Berkolaborasi Serap Pekerja Konstruksi

Strategi Hadapi Disrupsi Digital dari Shinta 'Bubu'

3 Aspek Penting untuk Bangun Startup
