Titik Balik Nuzulul Quran


Ilustrasi tadarrus Al Quran (Antara Foto/Prasetia Fauzani)
MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan partai politik dan beberapa tamu kehormatan dijadwalkan akan menggelar peringatan Nuzulul Quran (Turunnya Al Quran). Peringatan Nuzulul Quran sesuai jadwal difokuskan di Istana Negara pada Jumat malam (13/7).
Lantas apakah makna dari Nuzulul Quran?
Mayoritas umat Islam percaya bahwa peringatan Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya kitab Suci Al Quran kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir. Umumnya peringatan Nuzulul Quran diperingati pada malam ke-17 di Bulan Ramadan.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa turunnya Al Quran ke muka bumi pada tanggal 24 bulan Ramadan. Pendapat tersebut disampaikan Imam Ahmad dalam kitabnya.
Terlepas dari perbedaan persepsi tersebut, pada malam tersebut Kanjeng Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril di Gua Hira. Wahyu pertama yang diterima Kanjeng Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1 sampai dengan 5.
Di tepi lain Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta kepada umat Islam bahwa peringatan Nuzulul Quran bukan hanya sebatas peringatan seremonial belaka. Melainkan sebagai kitab suci Al Quran harus diresapi, dan dijalankan ajarannya.
"Al Quran dan ajaran Islam harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya saat dihubungi MerahPutih.com, Jumat malam (3/7).
Ia melanjutkan di Indonesia sendiri malam Nuzulul Quran diperingati dengan rangkaian ceramah agama yang disampaikan para pemuka agama Islam. Biasanya peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan usai salat tarawih berjamaah. Pada dai akan mengajak dan kembali menyerukan soal peristiwa turunnya Al Quran dan meminta kepada umat Islam untuk berpegang teguh kepada wahyu dan ajaran kanjeng Nabi Muhammad Saw.
"Ini adalah momentum tepat untuk terus mengamalkan ajaran Al Quran," tandasnya.
Untuk diketahui dalam banyak Sirah Nabawiyyah (sejarah Kanjeng Nabi Muhammad saw) dijelaskan bahwa terjadi dialog antara Jibril dan Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Jibril meminta kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw, namun rasul dan nabi akhir zaman tersebut mengaku tidak bisa membaca. Jibril kemudian mendekap Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan memintanya lagi untuk membaca dan mengikuti apa yang disampaikan Jibril.
Usai menerima wahyu pertama Kanjeng Nabi Muhammad kemudian kembali ke rumahnya dan meminta kepada istrinya untuk segera diselimuti lantaran berada dalam kondisi gemetar dan ketakutan. Siti Khadijah yang merupakan istri Kanjeng Nabi Muhammad kemudian segera menuruti permintaan suaminya.
Wahyu pertama yang diterima Kanjeng Nabi Muhammad adalah Surat Al Alaq. Wahyu tersebut berisi ajaran dan perintah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw untuk membaca. Kemudian pada ayat seterusnya dijelaskan proses penciptaan manusia berasal dari segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging dan dihembuskan nyawa oleh Allah Swt.
Kemudian Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur dan diterima Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Al Quran disebut juga sebagai Al Furqon yang beratinya sang pembeda. Pembeda antara yang benar dan salah yang baik dan benar. (bhd)
BACA JUGA:
Malam Ini Presiden Jokowi Gelar Peringatan Nuzulul Quran
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Peringatan Nuzulul Qur’an Masjid Zayed Dihadiri 8 Dubes, Menag Nazarudin: Al-Qur'an Memuaskan Intelektual Modern

Malam Nuzulul Quran: Sejarah, Keutamaan, dan Amalan yang Disarankan

Masjid Istiqlal Gelar Sejumlah Program Ramadan, Ada 4 Ribu Boks untuk Buka Puasa dan Sahur Tiap Harinya

Jam Kerja ASN DKI Disesuaikan Selama Ramadan, Senin - Kamis Pulang Jam 3 Sore

3 Bacaan Doa yang Disarankan ketika Berziarah Kubur Jelang Ramadan

Jadi Lokasi Pemantauan Hilal 1 Ramadan 2025, Pelataran Puncak Monas Ditutup Sementara

50 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Penuh Makna dan Berkah di Bulan Ramadan

50 Ucapan Menyambut Ramadan 2025, Menyentuh Hati!

Disdik DKI Minta Sekolah Gelar Kegiatan Ramadan Seperti Tadarus Al-Quran Hingga Kajian Keislaman
Cegah Lonjakan Harga saat Bulan Ramadan, Pelaku Penyelewengan Bahan Pokok Diancam Pidana
