Titiek Soeharto Nilai Probosutedjo Seperti Pak Harto


Keluarga dan kerabat membawa jenazah Adik kandung dari mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo, di rumah duka, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (26/3)
MerahPutih.com - Putri mendiang presiden kedua RI Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto menilai almarhum Probosutedjo memiliki semangat seperti Soeharto dalam hal memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
"Pak Probo sama seperti Pak Harto, selalu konsern dan prihatin dengan keadaan masyarakat yang masih banyak belum sejahtera serta belum mengenyam pendidikan," kata Titiek saat ditemui seusai prosesi pemakaman jenazah Probosutedjo di Kompleks Pemakaman Somenggalan, Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/3) seperti dikutip Antara.
Menurut Titiek, adik mendiang Presiden Soeharto itu memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. Hal itu diwujudkan dengan pembangunan Universitas Mercu Buwana serta Sekolah Kesatuan Bangsa di Sedayu, Bantul.
"Beliau membangun Universitas Mercu Buwana dan telah meluluskan ribuan sarjana. Kami ikut bangga sebagai keluarga bahwa beliau mendarmabaktikan hidupnya untuk pendidikan," kata dia.
Titik mengaku bertemu dengan Probo itu beberapa bulan lalu. Ia menyadari bahwa kondisi pamannya itu sudah lemah kerena menderita penyakit kanker bertahun-tahun.
"Pertemuan beberapa bulan yang lalu saat mengunjungi kediamannya bersama Mbak Tutut. Beliau sudah lemah, sudah sakit kanker bertahun-tahun dan selama ini sudah berobat, dalam usianya 87 tahun beliau sudah lemah," kata dia.
Tidak hanya keluarga dan kerabat, ratusan warga dari berbagai elemen dan komunitas, ratusan personel TNI, kepolisian, dan veteran ikut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dalam prosesi pemakaman yang dimulai pukul 19.30 WIB itu.
Pusara Probosutedjo diapit dua makam, yakni makam ayahandanya Atmopawiro di sebelah kanan dan makam Kyai Joyowigeno yang merupakan tokoh masyarakat Kemusuk di sebelah kiri.
Probosutedjo meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo pada pukul 7.05 WIB pagi tadi. Probosutedjo lahir di Bantul, Yogyakarta, pada 1 Mei 1930. Dia dikenal sebagai pengusaha ternama Indonesia.
Semasa hidup, Probosutedjo menjabat sebagai Direktur Utama PT Menara Hutan Buana. Ia memiliki Yayasan Menara Bhakti, Universitas Mercu Buana Jakarta, dan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ia juga tercatat menjadi penasihat di Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Megawati Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP Lagi, Titiek Soeharto Doakan Panjang Umur

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP

Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto

Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!

Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba

Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar

Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
