Tips Mengurangi Risiko Anak Terpapar COVID-19 Saat Mudik Lebaran


Pastikan anak selalu menaati protokol kesehatan selama mudik. (Unsplash-Taylor Brandon)
MASYARAKAT berniat mudik pada Lebaran 2022 diminta tetap taat protokol kesehatan meski angka kasus harian COVID-19 kini sudah sangat menurun. Khusus bagi pemudik mengajak serta anak usia dini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah anjuran agar penularan COVID-19 pada anak bisa dicegah selama Lebaran tahun ketiga pandemi.
Baca Juga:
Kendaraan Langgar Ganjil Genap saat Mudik Bakal Dikeluarkan dari Tol
Anggota Satgas Imunisasi IDAI Soedjatmoko membeberkan informasi berkait benteng utama untuk melindungi anak di bawah usia enam tahun dari paparan COVID-19 dengan memastikan orang di sekitar anak telah menerima vaksin dosis lengkap.
"Kalau ada virus masuk sudah dibentengi bapak, ibu, nenek, kakek, dan lainnya," kata Soedjatmoko dikutip Antara.

Paling tidak, lanjut Soedjatmoko, anggota keluarga maksimal umur 17 tahun sudah beroleh vaksin kedua, sementara umur 18 tahun ke atas telah meneria vaksin ketiga.
Semula, pemerintah mensyaratkan para pemudik harus sudah beroleh vaksin lengkap jika tak ingin menggunakan skema tes Antigen/PCR. Namun, vaksin ketiga hanya diberikan pada usia 18 tahun ke atas.
Baca juga:
"Jadi akhirnya diputuskan Bapak Presiden anak-anak, remaja kalau mau mudik belum dibooster enggak apa-apa, enggak usah dites Antigen," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Remaja dan anak-anak, lanjut Menkes Budi, bisa ikut orang tuanya mudik tanpa perlu tes PCR atau Antigen, asal vaksinasinya sudah dua kali.

Namun, anak-anak di bawah umur enam tahun hingga kini belum beroleh rekomendasi vaksin khusus COVID-19. Tak heran bila proteksi khusus juga diperlukan, seperti tetap taat protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, dianjurkan memakai face shield.
"Selalu pakai masker selama di kerumunan, Jelaskan juga apa bahayanya. Hindari kerumunan kecuali di dalam bus, kapal, kereta api, pesawat, atau mobil pribadi," sambung Soedjatmoko.
Selain itu, Soedjatmoko menambahkan agar anak-anak tersebut diberi imunisasi lengkap agar memberikan perlindungan dari penyakit, seperti campak, rubella, difteri, hingga tetanus. (*)
Baca Juga:
Polisi Jamin Tidak Ada Penyekatan saat Mudik Lebaran
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
