Pahami Kekurangan Vitamin D dengan Cepat


Cara mengetahui kekurangan vitamin D dengan cepat (Foto: Pixabay/panchenko_karyna)
MESKIPUN kita tinggal di negara tropis yang berlimpah sinar matahari. Namun risiko kekurangan vitamin D masih tetap ada. Ini dipaparkan oleh Health Practitioner Klikdokter dr. Devia Irine Putri. Menurutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekurangan vitamin D.
"Antara lain jumlah paparan sinar matahari, rendahnya asupan vitamin, usia, warna kulit, obesitas, kehamilan, menyusui, dan sejumlah jenis penyakit penyerta," kata Devia, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga:
Ini Alasan Mengapa Tidak Boleh Mengonsumsi Vitamin C Berlebihan

Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mendeteksi kekurangan vitamin D. Menurut Jurnal Kedokteran tahun 2020, satu dari dua orang di Indonesia mengalami defisiensi vitamin D.
Hasil survei responden membuktikan, bahwa 14 persen responden menyadari kekurangan atau memenuhi vitamin D. Salah satu penyebabnya, kekurangan vitamin D memiliki gejala yang kerap kali tidak disadari.
Gejala kekurangan vitamin D itu seperti mudah lelah, mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lama, perubahan suasana hati, sedih dan murung, cemas berlebih dan rambut rontok. Selain itu, menurut dr. Devia gejala lainnya yakni mudah mengalami patah tulang meski tidak cedera berat, kram otot dan nyeri tulang.
Pemenuhan vitamin D sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang, gigi dan otot. Tak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat untuk mencegah sejumlah penyakit kronis, antara lain hipertensi, diabetes melitus dan autoimun.
Karena itu, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui lini bisnis Kalbe Consumer Health dan brand Sakatonik Activ bekerja sama dengan Klikdokter menjawab isu tersebut, dengan menghadirkan D3TES.
D3TES merupakan tools edukasi berbasis online pertama di Indonesia yang cepat dan praktis, untuk mengetahui potensi kadar vitamin D di dalam tubuh.
Baca Juga:

"Online tools D3TES diluncurkan untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat terutama kalangan usia produktif yang memiliki rutininitas dan waktu yang terbatas untuk memenuhi vitamin D," jelas Brand Manager Sakatonik Group Sonny Rifendy.
Online tools ini bisa diakses lewat website resmi sakatonik.id/D3TES. Kemudian pengguna dapat langsung mengisi data diri serta menjawab kuesioner singkat pada D3TES.
"Skrining mudah dilakukan, yakni dengan menjawab beberapa pertanyaan yang meliputi gejala, faktor risiko, ataupun gaya hidup secara singkat. Nantinya, hasil akan dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan skoring yang sudah di tetapkan," jelas Devia.
Nantinya setelah semua pertanyaan terisi, pengguna akan mendapat hasil kadar vitamin D, untuk mendeteksi potensi kekurangannya. D3TES dilengkapi dengan saran dan rekomendasi dari dokter, perihal tindak lanjut hasil deteksi itu.
Pemenuhan vitamin D secara alami didapatkan dari sinar matahari yang mengandung sinar UV, yang membantu pembentukan vitamin D3 di dalam tubuh. Selain itu, Vitamin D pun bisa diperoleh dari asupan makanan dan dukungan suplementasi vitamin D. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
