Tips Agar Tubuh Bugar Setelah Libur Lebaran


Begiti agar sehat usai libur Lebaran. (Foto: Pixabay/Free-Photos)
SETELAH menjalani sebulan puasa, kemudian libur lebaran, ada baiknya mempersiapkan diri untuk kembali beraktivitas kerja. Perlu diketahui, pola tidur sepanjang Ramadan umumnya berubah mengikuti rutinitas puasa. Orang harus bangun dini hari untuk beribadah dan santap sahur, tidur lebih malam, dan istirahat saat siang.
Setelah lebaran, siklus tidur berangsur-angsur kembali ke pola normal. Sayangnya, masa transisi ini seringkali menimbulkan masalah sulit tidur bagi sebagian orang. Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN menjelaskan, tubuh setidaknya memerlukan waktu beberapa hari agar siap menjalani pola tidur normal setelah puasa.
Baca juga:
“Perubahan pola tidur harus diperhatikan, karena jika tidak baik jelas akan mengganggu ritme sirkadian yang mengatur sistem biologis tubuh,” jelasnya di Kampus V Unpas, Jalan Sumatera No 41, Bandung, baru-baru ini.

Untuk membiasakannya, aktivitas dapat dipadatkan pada pagi hari hingga pukul 12 siang. Setelah salat zuhur, menyisipkan tidur siang minimal 20 menit untuk mengistirahatkan tubuh dan mengembalikan energi.
“Grafik tubuh akan naik sampai pukul 12 siang. Di kedokteran, ada istilah cat nap, seperti tidur kucing, minimal 20 menit tapi saat bangun tubuh akan lebih segar. Pada jam ini, jantung dan paru-paru bekerja maksimal, sehingga diperlukan istirahat,” ujarnya.
Baca juga:
Ia menambahkan, waktu istirahat manusia sebenarnya sudah diatur dalam Islam. Dengan salat zuhur 4 rakaat secara berjamaah, maka akan menghilangkan efek negatif yang dapat membuat tubuh lebih bugar.
“Salat berjamaah akan membangun lebih banyak energi dan menjadikan tubuh lebih segar. Jadi, salat dulu, lalu istirahat sebentar, makan siang, berikutnya energi kita akan pulih kembali. Produktivitas pun lebih meningkat,” terang dr. Trias.

Adapun waktu tidur saat malam hari disesuaikan dengan kebutuhan usia. Normalnya, tidur malam cukup 8 jam. Memasuki pukul 10 malam, hormon melatonin yang berperan mengatur pola tidur sudah mulai bekerja.
“Usahakan pukul 9 atau 10 malam itu sudah tidur. Bagi yang sering insomnia, jangan dibiasakan tidur dalam keadaan lampu menyala atau terlalu banyak cahaya, karena akan mengganggu sistem hormonal,” imbuhnya.
Selain hal-hal tadi, dr. Trias juga menyarankan untuk tidak makan di atas pukul 7 malam agar tidak membebani pencernaan. Dengan demikian, tidur akan terasa lebih ringan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
