Bisnis

Tips Agar Bisnis Dropship Berkembang di Masa Pandemi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 24 Juni 2021
Tips Agar Bisnis Dropship Berkembang di Masa Pandemi

Banyak yang terjun ke bisnis dropship. (Foto: Unsplash/Bench Accounting)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELALU ada berkah di setiap situasi sulit, pun demikian dengan adanya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Di tengah krisis ini justru mampu menjadi berkah bagi pedagang online hingga 250 persen.

Hal tersebut terlihat dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat sepanjang 2020 terdapat 90,18 persen penduduk Indonesia bertransaksi online melalui e-commerce. Rinciannya, 25,72 persen bertransaksi melalui marketplace, sedangkan 65,14 persen lainnya melalui media sosial.

Salah satu bentuk usaha online yang tengah naik daun dan bertumbuh pesat di masa pandemi adalah dropship. Bisnis dropship merupakan bisnis yang paling mudah dilakukan karena bisa dilakukan tanpa modal besar, bahkan bisa tanpa modal sama sekali. Pengusaha dropship atau yang biasa disebut dropshipper cukup mencari pembeli dengan produk-produk dari penjual lain.

CEO Qasir, Michael Williem, turut mendukung para pelaku UMKM untuk memiliki jiwa kreativitas dalam hal berbisnis. Menurut Michael, jenis usaha dropship ini terbukti sangat potensial, namun ada faktor-faktor yang harus diperhatikan agar tetap berkualitas dan dipercaya oleh supplier dan buyer.

Baca juga:

Seberapa Penting Kolaborasi Antarpengusaha?

Tips Agar Bisnis Dropship Berkembang di Masa Pandemi
Transaksi online meningkat di masa pandemi. (Foto: Unsplash/rupixen.com)

Pertama, kamu harus memilih supplier yang terpercaya karena nantinya seluruh barangmu akan mendapat dari mereka. Kemampuan menyaring dan menentukan kualitas suatu produk jadi skill mutlak yang harus dimiliki dropshipper. Memang mengasah kemampuan ini membutuhkan jam terbang tinggi, namun komunitas dropshipper yang saat ini sudah banyak, akan sering membagikan tips-tipsnya kepada anggota barunya.

Meskipun tidak memiliki stok barang, wajib bagi dropshipper untuk tahu jumlah stok terkini dan harga terbaru. Dengan demikian, konsumen akan percaya kamu adalah media yang cocok untuk bertransaksi. Tidak salah kalau kamu tertarik mendapat margin yang besar, namun perlu diketahui persaingan harga di e-commerce sangat ketat.

Baca juga:

Mendekati Kompetitor Bisnis Bisa Menguntungkan

Tips Agar Bisnis Dropship Berkembang di Masa Pandemi
Catat transaksi. (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Michael juga menegaskan pentingnya pencatatan transaksi. Seringkali kalau tidak dicatat, pelaku usaha tidak akan tahu bahwa usaha mereka bertambah besar.

Karena tidak perlu pusing terkait stok barang, penjual harus lebih bisa berfokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper.

“Jika ingin survive, naikkan unique selling proposition dengan tips di atas. Ketika merasa modal sudah cukup, kamu bisa mempertimbangkan untuk jadi reseller, atau bahkan distributor, dengan pengalaman menjadi dropshipper tadi,” tutup Michael. (and)

Baca juga:

Start Up Kuliner Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan