Tiongkok Sudah Telan Dana Rp 270 Triliun untuk Vaksinasi
 Zulfikar Sy - Kamis, 07 April 2022
Zulfikar Sy - Kamis, 07 April 2022 
                Arsip--Seorang warga menerima satu dosis vaksin COVID-19 di sebuah rumah sakit di wilayah Xingye, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan (18/1/2022). ANTARA/Xinhua/Cao Yiming/aa.
MerahPutih.com - Tiongkok adalah negara asal munculnya COVID-19, tepatnya di kota Wuhan, provinsi Hubei. Dari awal kemunculan virus corona, Tiongkok terus mengembangkan obat hingga vaksin untuk menghentikan penyakit tersebut.
Pemerintah Tiongkok telah menghabiskan dana lebih dari 120 miliar yuan atau sekitar Rp 270,9 triliun untuk program vaksinasi COVID-19.
Angka tersebut masih berada dalam batas kemampuan dana asuransi yang dialokasikan oleh negara, demikian Badan Pengamanan Perawatan Kesehatan Nasional Tiongkok (NHSA), Kamis (7/4).
Baca Juga:
AS Minta Rusia Dikeluarkan dari G20 dan Boikot Pertemuan
Dikutip Antara, lembaga tersebut mencatat sekitar 3,2 miliar dosis vaksin yang sampai saat ini telah disuntikkan kepada warga Tiongkok daratan.
Tiongkok meluncurkan program vaksinasi gratis untuk masyarakat dalam upaya memerangi COVID-19 sejak Februari 2021.
Hampir seluruh biaya pembelian dan penyuntikan vaksin ditanggung oleh dana asuransi negara dan anggaran belanja pemerintah setempat.
Pemerintah pusat Tiongkok juga meminta pemerintah daerah untuk menurunkan biaya tes PCR hingga menjadi kurang dari 28 yuan (Rp 63 ribu) sekali tes.
Jika satu kelompok tes yang terdiri dari 10 orang biayanya tidak boleh lebih dari 8 yuan (Rp 18 ribu) per orang, demikian surat edaran bersama yang dikeluarkan oleh NHSA dan Satuan Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Dewan Negara yang tersebar di media-media setempat.
Baca Juga:
Ukraina Desak Negara Demokratis Segera Boikot Minyak Rusia
Setiap ada kasus baru, otoritas Tiongkok mewajibkan tes PCR secara massal di satu kawasan permukiman.
Dalam tes massal tersebut biasanya satu botol reagen digunakan untuk lima hingga sepuluh orang. Tes massal tersebut digelar secara cuma-cuma.
Namun jika dilakukan tes mandiri di beberapa tempat yang tersebar di pusat-pusat keramaian dikenakan tarif mulai dari 35 yuan (Rp 79 ribu) untuk satu kali tes. (*)
Baca Juga:
Yunani Minta 12 Diplomat Rusia Angkat Kaki
Bagikan
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
 
                      Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
 
                      Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
 
                      Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
 
                      Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
 
                      [HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg) 
                      Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
 
                      Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
 
                      Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
 
                      178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
 
                      




