Tiongkok Aktifkan Prosedur Tanggap Darurat Seusai Kecelakaan di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
MerahPutih.com - Ledakan di tungku smelter milik PT PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali pada Minggu (24/12) menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri atas 4 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan 9 tenaga kerja Indonesia (TKI), sementara 39 orang yang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut telah mendapat perawatan intensif.
Selain itu, sebanyak 29 korban mengalami luka berat, 12 korban mengalami luka sedang, serta lima korban mengalami luka ringan.
Baca Juga:
Tungku Smelter ITSS Morowali Sulteng Meledak, 13 Orang Pekerja Tewas
Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah meminta Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta untuk mengaktifkan prosedur tanggap darurat seusai kecelakaan kerja yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah.
"Kami telah menginstruksikan Kedutaan Besar di Indonesia untuk segera memverifikasi situasi dan menangani kecelakaan tersebut. Kedutaan segera mengaktifkan mekanisme tanggap darurat dan menghubungi pihak terkait untuk berupaya semaksimal mungkin menyelamatkan dan merawat korban luka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Senin (25/12).
Ia menegaskan, sejauh ini kecelakaan tersebut telah menewaskan 13 orang, termasuk empat karyawan Tiongkok dan melukai banyak orang yang telah dibawa ke rumah sakit.
"Kami berduka atas korban meninggal dunia dan luka dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban," ujar Mao Ning.
Mao Ning menyebut Kementerian Luar Negeri Tiongkok terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.
"Kami juga mengistruksikan untuk serta mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta juga memberikan arahan kepada perusahaan terkait mengenai pengaturan tindak lanjutnya," ucap Mao Ning.
Pemerintah China akan tetap menjalin komunikasi yang erat dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan semua hal dapat ditangani dengan baik.
Kepala Divisi Media Relations Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan mengatakan, manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.
Tungku smelter feronito No. 41 di lantai 2 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan. Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa. (*)
Baca Juga:
Kronologi Pesawat Tergelincir Sejauh 200 Meter di Bandara Morowali
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kapal Ikan Terbakar di Muara Angke Jakarta, 9 Mobil Damkar Dikerahkan
Puluhan Rumah Hangus Terbakar di Benhil, Ratusan Korban Terpaksa Mengungsi di GOR Tanah Abang
Indonesia Contek China Kembangkan Kereta Api
18 Kios Pedagang Kayu di Bandung Terbakar
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Rumah Hakim Korupsi di Medan Diduga Dibakar, KPK Pantau Pengusutan Polisi
DPRD DKI Serukan Evaluasi Total Sistem Kesiapsiagaan Kebakaran dan Soroti Kelangkaan APAR di Tingkat RT
Sehari Jelang Sidang Tuntutan, Rumah Hakim yang Minta KPK Hadirkan Gubernur Bobby Nasution Kebakaran
Lupa Matikan Kompor Picu Kebakaran Deretan Rumah di Cakung Timur
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan