Tiga Serangkai Minta Maaf Terkait Buku Aku Belajar Mengendalikan Diri

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 24 Februari 2017
  Tiga Serangkai Minta Maaf Terkait Buku Aku Belajar Mengendalikan Diri

Ilustrasi Bacaan Anak-anak (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan penerbit Tiga Serangkai Group meminta maaf terkait penerbitan buku berjudul "Aku Belajar Mengendalikan Diri" yang dinilai memiliki isi cabul.

"Penerbit dan penulis meminta maaf dan meminta saran dari KPAI untuk perbaikan mutu penerbitan buku ke depan," kata Susanto di Jakarta, Jumat.

Pada Jumat, kata dia, Tiga Serangkai mendatangi KPAI membahas soal buku bermateri pendidikan seksual itu. Mereka terdiri dari penulis buku, editor, dan distributor buku.

Santo mengatakan kendati memiliki tujuan yang baik tetapi buku tersebut kontroversial di sejumlah kalangan masyarakat sebagaimana diakui penerbit memiliki sejumlah kekurangan.

"KPAI mengingatkan sebelum buku terbit perlu benar-benar dikaji atas kelayakan produk baik dilihat dari aspek konten, ketepatan pilihan kalimat, ilustrasi yang sesuai fase perkembangan sasaran buku termasuk memperhatikan prinsip-prinsip kepentingan terbaik bagi anak," kata dia.

Terlebih, kata Susanto, pembangunan karakter generasi merupakan hajat besar bangsa Indonesia. Selain itu, buku bukan sekedar berisi informasi dan ilmu tapi juga media pembentuk kepribadian generasi.

Sehingga, lanjut dia, peneritan buku perlu dilihat dari multidisiplin, baik psikologi, nilai keagamaan, kekhasan budaya bangsa Indonesia serta sisi edukasi. Namun KPAI tetap mendukung agar penulis dan penerbit tetap berkarya dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip perlindungan anak.

"Ke depan perlu perbaikan sistem perbukuan nasional agar memproduksi buku yang bermutu menjadi budaya penulis dan penerbit, bukan semata mengejar pasar," kata dia.

Sumber: ANTARA

#Buku Kontroversi #Buku Terlarang #KPAI #Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Lemahnya langkah antisipatif membuat kasus kekerasan terhadap anak terus berulang.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Indonesia
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Tindakan pendakwah berinisial E tersebut dinyatakan menyerang harkat dan martabat anak.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Indonesia
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI menilai tindakan pendakwah berinisial E tersebut telah melanggar prinsip perlindungan anak, norma sosial, dan norma agama.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading cukup mengejutkan. Sebab, bahan berbahaya bisa masuk ke sekolah.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Indonesia
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Pengusutan tuntas kasus ini penting untuk memberikan kejelasan kepada keluarga korban dan menghindari stigma negatif terhadap anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Bagikan