Tiga Faktor Ini Hambat Pemerataan Digital Payment di Indonesia


Penggunaan uang tunai sudah perlahan ditinggalkan. (Foto: Pexels/pixabay)
DARI waktu ke waktu cara bertransaksi terus berevolusi. Dulu masyarakat memenuhi kebutuhannya dengan cara barter. Kehadiran uang kertas membuat proses transaksi lebih mudah dan sederhana. Kini, proses transaksi lebih mudah lagi setelah kemunculan digital payment.
Digital payment membuat proses bertransaksi lebih singkat. Kita pun tak perlu lagi repot-repot membawa uang tunai. Jumlah penyedia layanan ini semakin banyak. Sayangnya, kebangkitan fintech di Indonesia tidak merata.
Baca Juga:

Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mendapatkan akses layanan keuangan digital. Sebagai seorang pengembang digital payment, CEO Dana, Vincent Henry Iswaratioso mengungkapkan sejumlah faktor yang menghalangi pemerataan digital payment di Indonesia.
"Mungkin orang berpikir permasalahannya ada pada kurangnya edukasi padahal bukan itu permasalahan utamanya," ucap Vincent saat ditemui di Indonesia Fintech Summit and Expo 2019, Selasa (24/9).
Permasalahan pertama berkaitan dengan ketersediaan aliran listrik di desa-desa. Di Indonesia, masih ada sejumlah wilayah yang mengalami pemadaman lisrik berkala.
"Ada beberapa wilayah yang listriknya hanya nyala di jam-jam tertentu. Kalau demikian, bagaimana kami bisa beroperasi secara maksimal?" tutur Vincent.
Baca Juga:

Permasalahan kedua masih berkaitan dengan infrastruktur adalah sinyal. Kondisi geografis di sejumlah wilayah membuat sinyal sulit ditangkap oleh mereka yang bermukim di pedesaan. "Untuk menghubungi sanak keluarga saja sulit, apalagi untuk memanfaatkan digital payment dengan tepat," ujarnya.
Permasalahan ketiga berkaitan dengan kurang familiarnya masyarakat akan penggunaan digital payment dan pola hidup yang cashless.
"Indonesia itu kan besar. Beberapa mungkin menggunakan digital payment. Sisanya masih membayar secara cash. Indonesia itu kan besar. Bagaimana kita bisa memberikan pemerataan ke semua provinsi. Saya rasa itu akan menjadi satu matrix penting bagi kita semua untuk memberi edukasi dan investment ke masyarakat," jelas Vincent. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Transaksi Pakai QRIS Masih Terkonsentrasi di Pulau Jawa

OJK Cabut Izin Puluhan Fintech

Kerja Sama Ekonomi Lintas Sektor Perluas Inklusi Keuangan 2024

DANA Bicara Tentang Manfaat Fintech dalam World Economic Forum 2024

Fintech Lending Bikin UMKM Indonesia Makin Berkibar

Fintech Dorong Digitalisasi UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Majukan Industri lewat #MelekPinjol, AFPI Gelar Fintech Sport Day

UMKM Level Up, Pelatihan Adopsi Teknologi Digital 4.0 Bagi UMKM

3 Aspek Penting untuk Bangun Startup

Memiliki Hunian Impian Kini Lebih Mudah dengan Teknologi Finansial
