Fintech Lending Bikin UMKM Indonesia Makin Berkibar


Kehadiran fintech sangat penting dalam mendorong percepatan digitalisasi sektor UMKM. (Unsplash/Muhammad Faiz Zulkeflee)
ASOSIASI Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai bahwa pembiayaan Fintech Peer to Peer (P2P) Lending berdampak positif bagi ribuan pelaku UMKM. Syarat pengajuan yang mudah tanpa agunan aset dan dana pinjaman mencapai Rp 2 miliar menjadi daya tarik bagi UMKM.
Secara bisnis, fintech lending hadir sebagai solusi keuangan kepada UMKM yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. Merujuk penelitian di 2023, diperkirakan kebutuhan pembiayaan untuk UMKM pada 2026 mencapai Rp4.300 triliun.
Namun, ketersediaan dana hanya mampu memenuhi sekitar Rp1.900 triliun, menyebabkan terjadinya kesenjangan kredit sebesar Rp2.400 triliun. Kesenjangan ini dirasa sangat besar. Hingga Agustus 2023, Fintech Pendanaan Bersama atau Fintech Lending telah menyediakan dana sebesar Rp677,51 Triliun, dengan pertumbuhan yang konsisten setiap tahun sebesar 45 persen pada 2022 dan 112 persen pada 2021.
Baca Juga:
Majukan Industri lewat #MelekPinjol, AFPI Gelar Fintech Sport Day
Salah satunya datang dari Yuari Trantono (Ari), pemilik PT Pangan Nusantara. Ari bercerita bahwa pendanaan platform ALAMI Sharia mampu meningkatkan keuntungan usahanya. UMKM ini memiliki produk usaha frozen food yang akan didistribusikan ke pabrik-pabrik di Indonesia, diolah menjadi bakso dan sosis.
"Kendala usaha dalam skala UMKM ini kan kita tidak punya aset. Kami pun masih menyewa lahan sebagai tempat usaha," kata Ari, dalam keterangan pers yang diterima.
Direktur Utama ALAMI Sharia Harza Sandityo mengatakan, fokus ALAMI Sharia menyasar industri-industri kunci yang mendukung perekonomian Indonesia. Seperti perdagangan dan distribusi, sumber daya manusia dan kepegawaian, pelayanan kesehatan, dan pertanian (perikanan).
"Kami telah memberikan dukungan keuangan kepada lebih dari 11.400 proyek UMKM di sektor strategis di Indonesia. Ekosistem kami menjangkau 482 kota di 34 provinsi di Indonesia, melibatkan penyandang dana dan penerima manfaat, terutama UKM," kata Harza.
Baca Juga:
Kisah sukses lainnya datang dari Sumarni bersama anaknya, Suki Kunihati. Pedagang bakso ini menceritakan pengalamannya setelah memperoleh pinjaman dari Mekar melalui KSP Dwi Tunggal sebesar Rp40 juta yang digunakan untuk modal usaha yakni membeli gerobak untuk jualan bakso.
"Proses pengajuan hanya butuh satu hari, pagi pengajuan pinjaman online, sore dana sudah cair," jelas Suki.
Lending Manager of Mekar Budi Sang mengatakan, pembiayaan dari Mekar melalui kerja sama dengan koperasi. Kali ini dengan KSP Dwi Tunggal yang memiliki banyak anggota sekaligus meminimalisir risiko gagal bayar.
“Mekar memiliki jaringan 30 koperasi, salah satunya adalah Dwi Tunggal yang membantu mempermudah proses akses anggota koperasi kepada Mekar. Rata-rata yang Mekar biayai 90 persen sektor produktif," tutup Budi. (and)
Baca Juga:
Peluncuran Bulan Fintech Nasional, Fokus pada Layanan Keuangan Digital
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
