The Psychology of Hate, Apakah Ada Benci Tanpa Sebab?


Hati-hati terjebak psychology of hate. (Foto: Unsplash/Tom Ramalho)
APAKAH kamu pernah membenci seseorang tanpa sebab? Selama ini urusan benci-membenci di antara manusia memang sesuatu yang kompleks. Umumnya rasa benci bisa timbul karena perlakuan yang menyakitkan hati dari orang lain. Contohnya seperti kata-kata yang menyinggung perasaan atau janji yang kerap diingkari.
Kamu bisa saja membenci orang lain karena sikapnya menyebalkan, tetapi kamu juga bisa membencinya tanpa sebab. Menurut psychologytoday, sindrom the psychology of hate membuatmu merasa benci dengan seseorang tanpa sebab. Padahal penyebabnya ada di dalam lubuk hati terdalam. Apa saja sih faktor pemicunya?
Baca juga:
1. Insecure

Sebenarnya membenci tanpa sebab itu tidak pernah ada. Meskipun orang yang kamu benci tidak pernah menyakitimu secara langsung, kamu tetap bisa membencinya karena dipengaruhi faktor internal.
Selama ini kamu belum pernah mencapai sesuatu, sedangkan teman-teman di sekitarmu sudah sukses duluan. Hal itu bisa saja menimbulkan rasa insecure akibat merasa kurang daripada orang lain. Berawal dari insecure, kamu akhirnya membenci teman-temanmu karena merasa tertinggal.
2. Trauma masa kecil

Trauma yang didapatkan seseorang di masa kecil juga bisa memicu kebencian terhadap orang lain. Misalnya semasa kecil kamu selalu mendapatkan perlakuan kasar dari orangtua, atau kerap mendapatkan perundungan oleh teman-teman sekolah.
Ketika tumbuh dewasa dan menemukan lingkaran pertemanan yang baru, kamu menemukan fakta bahwa ada salah satu teman yang hidupnya terlihat ideal sejak kecil. Temanmu ini tumbuh di keluaga yang bahagia dan harmonis.
Kamu tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang lain memiliki masa kecil yang lebih indah daripada milikmu sehingga kamu merasa berhak untuk membencinya.
Baca juga:
3. Standar sosial

Sudah bukan rahasia lagi bahwa standar sosial di dunia ini membuat semua orang saling bersaing agar bisa diakui kehebatannya. Entah itu standar kecantikan atau pekerjaan.
Dari kompetisi secara positif, kamu bisa membenci orang lain hanya karena kalah bersaing. Standar sosial yang kini ada di tengah masyarakat sangat kejam. Membuat semua orang iri hati dan membenci satu sama lain.
4. Tidak pernah dipuji orangtua

Waktu kecil kamu termasuk anak yang tidak pernah dipuji oleh orangtua meskipun memiliki prestasi yang gemilang. Alhasil kamu pun mencari pujian dari orang lain. Kamu merasa harus selalu menjadi yang paling sempurna di antara orang lain.
Di suatu waktu, datang seseorang dengan kemampuan yang jauh lebih hebat. Apalagi orang-orang di sekitarmu mulai mengagumi orang tersebut di hadapanmu. Daripada bersaing secara positif, kamu malah memilih untuk membencinya diam-diam. (Mar)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
