The Fed Ketatkan Kebijakan Moneter, Market Kripto Kebakaran


Pasar kripto sudah memasuki musim altcoin atau altcoin season. (Foto: Unsplash/Kanchanara)
PASAR kripto kembali mengalami performa yang lesu secara keseluruhan pada pekan pertama April 2022. Kondisi itu merupakan imbas dari kebijakan Bank Sentral Amerika atau Federal Reserver (The Fed) yang menegaskan kembali sikap hawkish di rapat yang dirilis pada Rabu (6/4) waktu setempat.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan sikap The Fed yang semakin agresif menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto. Penaikan suku bunga The Fed akan mengurangi likuiditas di pasar keuangan dan membuat arus modal masuk ke aset kripto semakin berkurang. Hal itu disebabkan investor mengurangi minat ke aset tersebut.
"Perilisan risalah rapat The Fed itu cukup disayangkan mengingat aset kripto seharusnya bisa melaju kencang seiring akumulasi yang dilakukan investor sejak beberapa pekan lalu. Terlebih saat ini sudah memasuki periode awal kuartal yang menjadi sentimen positif untuk masuk ke investasi kripto," kata Afid, dalam keterangan resmi, Jumat (8/4).
Baca juga:

Sentimen positif yang seharusnya bisa membuat market kripto reli pada pekan ini datang dari Microstrategy yang mengumumkan menambah lagi dana kelolaan Bitcoin sebanyak 4.100 BTC atau senilai USD 190 juta (sekitar Rp 2,7 triliun). Kemudian, Luna Foundation Guard (LFG) juga ikutan memborong BTC senilai USD 230 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun . Namun, dua kabar ini tidak berpengaruh signifikan ke pasar.
Afid melihat saat ini pasar kripto sudah memasuki musim altcoin atau altcoin season. Period ini terjadi ketika koin-koin kripto alternatif, selain Bitcoin, mengalami kenaikan performa karena harga dan volume perdagangannya meningkat.
"Sebenarnya kita lihat ini sudah masuk altcoin season. Karena lihat sudah banyak altcoin- altcoin yang digilir nih pumping bergantian. Seperti Biswap (BSW) yang pekan ini mengalami kenaikan hampir 100 persen. Kita lihat Bitcoin sedang mengalami stagnan dan altcoin pumping," ungkap Afid.
Baca juga:
Tiongkok Larang Kripto, Harga Bitcoin Anjlok di Bawah USD 40 Ribu Per 1 BTC

Lebih lanjut, Afid menerangkan jika dilihat dari data Bitcoin dominance chart di laman CoinMarketCap, BTC hanya menguasai 40 persen. Artinya dari total market cap yang ada sekitar 60 persen masuk ke altcoin.
Saat ini terlihat para investor membeli altcoin dengan sebagian dari keuntungan yang mereka dapatkan melalui penjualan BTC, yang secara alami dapat menyebabkan harga berbagai altcoin naik. Faktor pendorong lainnya dibalik altcoin season adalah tingginya minat pada sejumlah altcoin yang memiliki fundamental yang baik, seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Cardano (ADA), Kava (KAVA) dan NEAR Protocol (NEAR). (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Aturan Anyar Pajak Kripto: Pajak Penghasilan 0,21 Sampai 1 Persen Per Transaksi, PPN Tidak Dikenakan Lagi

Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital

Tricourt Cup 2025 Guncang Dunia Olahraga, Satukan 25 Perusahaan Raksasa Indonesia

Kembali Cetak Rekor, Bitcoin Tembus ATH 121 Ribu Dolar AS

Cara Gampang Cuan di Tengah Euforia Bitcoin yang Cetak Rekor Tertinggi

Bareskrim Polri Bongkar TPPO Jaringan Internasional Modus Admin Kripto
