Tetap Jaga Suasana Hati Meski Lebaran Berlalu

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 29 April 2023
Tetap Jaga Suasana Hati Meski Lebaran Berlalu

Tetap jaga suasana hati setelah Lebaran. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MESKI suasana Lebaran telah berlalu, kamu tetap harus menjaga suasana hati agar tetap positif. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbaiki rutinitas yang juga bermanfaat agar tubuh siap secara biologis.

Dikutip laman Healthline, psikoterapis asal Boston Angela Ficken menyarankan seseorang agar meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Ia berpendapat, rutinitas ini tidak harus rumit, bisa hanya jalan-jalan seminggu sekali atau minum kopi dengan teman setiap Jumat pagi.

Liburan secara umum, baik untuk kesehatan mental seseorang. Namun, ada risiko seseorang justru terganggu suasana hatinya setelah melewatinya. Mereka yang terganggu suasana hatinya setelah liburan, bisa jadi karena dipengaruhi situasi, orang-orang yang ditemui, dan perbincangan yang dilakukan.

Selain itu, pengharapan besar, teringat orang-orang terkasih yang hilang atau pergi, dinamika keluarga yang sulit hingga beban keuangan, juga dapat menjadi sebab.

Baca juga:

Bukan Cuma Sehat, Olahraga Dapat Meningkatkan Suasana Hati

Tetap Jaga Suasana Hati Meski Lebaran Berlalu
Lakukan perawatan diri agar lebih percaya diri. (Foto: Unsplash/Adam Winger)


Akan tetapi, apabila perasaan sedih setelah liburan mulai memengaruhi fungsi harian, seperti membuat sulit bangun dari tempat tidur, pergi bekerja atau sekolah, meninggalkan rumah, menghabiskan waktu bersama orang lain, atau menyelesaikan tugas-tugas kecil, mungkin ada baiknya seseorang berkonsultasi pada pakar kesehatan.

Di sisi lain, bagi kamu yang merasa stres saat harus kembali bekerja setelah liburan, American Psychological Association (APA) memberikan sejumlah kiat guna membantu mengelolanya. Antara lain memanfaatkan jurnal untuk melacak situasi yang menyebabkan stres lalu mencari cara sehat seperti berolahraga dan menjaga kualitas tidur yang baik.

Coba juga untuk memprioritaskan perawatan diri dan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti membaca buku, pergi konser, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu mempersiapkan diri saat akan kembali ke rutinitasnya setelah masa liburan berlalu.

Baca juga:

Bolehkah Olahraga di Malam Hari?

Tetap Jaga Suasana Hati Meski Lebaran Berlalu
Libatkan anak dalam persiapan sekolah. (Foto: Unsplash/Jerry Wang)


Seperti dilansir ANTARA, Kamis (27/4), psikolog Feka Angge Pramita, M.Psi mengatakan, setidaknya rutinitas makan, mandi, tidur, dan berkegiatan fisik aktif perlu dijalani rutin meskipun sedang masa liburan.

Kemudian, sembari mempersiapkan diri anak untuk kembali ke sekolah, orang tua bisa mulai melibatkan mereka menyiapkan keperluan mereka seperti seragam, membuat jadwal bekal atau camilan untuk dibawa ke sekolah, mengikutsertakan anak dalam pembelanjaan, dan memeriksa perbekalan sekolah yang perlu diganti atau dibeli. (and)

Baca juga:

Warna Juga Menentukan Kenyamanan Pakaian Olahraga

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan