Terungkap, Siswa SMPN di Riau Meninggal Bukan Disebabkan MOS

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 04 Agustus 2015
Terungkap, Siswa SMPN di Riau Meninggal Bukan Disebabkan MOS

Para siswa peserta Masa Orientasi Siswa (MOS). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Pendidikan - Kematian salah satu siswa SMPN di Tanjunguban, Kabupaten Bintan, akhirnya terungkap. Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Disdik Kepri) menyatakan bahwa siswa meninggal yang berinisial M itu bukan disebabkan Masa Orientasi Siswa (MOS), namun karena penyakit demam berdarah.

Seperti dilansir Antara News, Kepala Disdik Kepri, Yatim Mustafa mengungkapkan jika semua informasi dari Disdik Bintan maupun pihak sekolah telah dihimpun.

"Kami sudah mengumpulkan informasi dari Disdik Bintan dan pihak sekolah. Dari informasi yang dihimpun, M menderita penyakit demam berdarah," pungkas Yatim Mustafa di Tanjungpinang, Senin (3/8).

Yatim Mustafa menambahkan, sampai saat ini masih belum bisa dibuktikan M yang meninggal Minggu (2/8) disebabkan perlakuan panitia MOS. Selain itu, hasil visum juga menunjukkan tidak adanya tanda-tanda tindak kekerasan.

Menurut keterangan Yatim Mustafa, M jatuh sakit saat istirahat siang setelah beberapa jam mengikuti MOS di hari kedua. Untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, M kemudian dibawa ke rumah sakit dan hasilnya tidak ada tanda-tanda bekas pemukulan.

Seperti kita ketahui sebelumnya, tahun ini banyak siswa yang meninggal setelah mengikuti MOS. Perlakuan keras dari panitia MOS, diduga membuat para peserta kelelahan yang berakibatkan kematian.

 

Baca Juga:

Komisioner KPAI Bekasi Selidiki Kasus Siswa Tewas Saat MOS

DPD Minta Kemendikbud buat Kegiatan Baku MOS

SMAN 31 Jakarta Gelar MOS

Libur Telah Usai, #HariPertamaSekolah Jadi Trending Topic

Hari Pertama Sekolah Pasca Lebaran

#Sistem Pendidikan Indonesia # Masa Orientasi Siswa #Siswa
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Pemerintah menargetkan 12 Sekolah Garuda rampung pada 2026. Kemudian, empat sekolah sudah siap beroperasi.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Indonesia
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
DPR meminta kualitas bahan Makan Bergizi Gratis diaudit. Sebab, ada banyak siswa yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
Foto Essay
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Siswa-siswi mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jl. Margaguna Raya, Radio Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Didik Setiawan - Kamis, 17 Juli 2025
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Indonesia
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Sarjoko menyatakan bahwa saat ini SPMB telah memasuki tahap kedua yakni 23 hingga 25 Juni 2025 untuk mengisi kuota yang tersisa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Indonesia
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Segera evaluasi dan perbaiki kekurangan yang masih ada dalam proses SPMB
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Indonesia
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Perpindahan tugas orang tua baru mengakomodasi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai badan usaha milik negara (BUMN), sedangkan orang tua yang bekerja di sektor swasta belum difasilitasi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Indonesia
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Setelah ditetapkan aturan jam malam bagi pelajar, Pemprov Jabar tidak akan menanggung atau memberi bantuan pada pelajar yang terlibat kenakalan dengan unsur kekerasan dan terjadi di saat pemberlakuan jam malam.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Indonesia
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Para pelajar yang dibina diberikan pembekalan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kesadaran hukum dan sosial.
Dwi Astarini - Sabtu, 31 Mei 2025
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Indonesia
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Direktur Eksekutif MAARIF Institute Andar Nubowo juga menyebut bahwa rencana Dedi Mulyadi memasukkan siswa sekolah nakal ke barak militer merupakan pelanggaran perlindungan anak dalam dunia pendidikan.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Mei 2025
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Indonesia
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Hal ini disampaikan Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra.
Frengky Aruan - Jumat, 02 Mei 2025
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Bagikan