Headline

Terekam Kamera, Delegasi Suriah Ejek Rusia Saat Kongres Perdamaian

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 30 Januari 2018
Terekam Kamera, Delegasi Suriah Ejek Rusia Saat Kongres Perdamaian

Pejuang Tentara Pembebasan Suriah membawa walkie talkie sambil duduk bersama rekannya di kawasan al-Manshiyeh, Deraa, Suriah, Jumat (21/7). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alaa Al-Faqir)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Suriah kembali menunjukan ketidakpuasan terhadap upaya Rusia menangani konflik di negaranya. Dalam kongres perdamaian Suriah yang berlangsung di Rusia baru-baru ini, sejumlah delegasi Suriah mengejek Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang sedang berpidato.

Sebagaimana dilaporkan saksi mata kepada Reuters, Selasa (30/1) beberapa anggota delegasi Suriah mengolok Rusia dengan menuduh Moskow membunuh masyarakat sipil di Suriah melalui serangan udara.

Sebagaimana dikutip Antara, insiden ejekan delegasi Suriah juga disiarkan langsung di televisi negara Rusia. Dua petugas keamanan terlihat mendekati seorang pria di deretan peserta dengan memintanya untuk duduk dan tenang.

Delegasi lain di konferensi tersebut di kawasan Sochi, di Laut Hitam Rusia, berdiri pada waktu yang sama dan meneriakkan dukungan mereka bagi Rusia, demikian beber saksi mata itu lagi.

Sergei Lavrov mengatakan kepada delegasi untuk mengizinkan menyelesaikan pidatonya, dengan mengatakan bahwa mereka akan mempunyai waktu untuk mengatakan nanti.

Sebelumnya pembicaraan perdamaian yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan pemerintah dan oposisi Suriah dimulai di Wina pada Kamis (25/1).

Pertemuan terwujud beberapa hari setelah negara sekutu erat Suriah, Rusia, dijadwalkan menyelenggarakan perundingan terpisah, yang dianggap pihak Barat mencurigakan.

"Pertemuan tadi berlangsung dengan baik," kata kepala delegasi pemerintah Suriah, Bashar al-Ja'afari, kepada Reuters ketika ia meninggalkan kantor PBB di Wina pada Kamis sore. Sebelumnya, al-Ja'afari melakukan pertemuan dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura. Al-Ja'afari menolak berkomentar lebih lanjut.

Sementara itu, delegasi oposisi tiba di lokasi tak lama setelah al-Ja'afari pergi. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa kedua pihak bertikai itu bertemu.

Putaran-putaran perundingan sebelumnya yang didukung PBB hanya membuat sedikit kemajuan sementara pasukan pemerintah Suriah dukungan Rusia telah menguasai lapangan dan mengambil lagi kendali banyak wilayah di negara itu dari tangan para pemberontak.

Presiden Bashar al-Assad tampaknya masih belum siap untuk berunding dengan musuh-musuhnya, apalagi mengundurkan diri dari jabatannya, seperti yang dituntut oleh kelompok-kelompok pemberontak sebagai bagian dari penyelesaian damai.

Tidak banyak pihak yang berharap bahwa perundingan dua hari di Wina itu akan menghasilkan terobosan. Namun, de Mistura tetap menyatakan optimistis terhadap pembicaraan itu, yang ditujukan untuk membahas berbagai masalah terkait undang-undang dasar yang baru.

"Ini adalah momen yang sangat penting. Sangat, sangat penting," katanya.

Dalam delapan putaran perundingan sebelum pekan ini, de Mistura belum berhasil membujuk kedua pihak untuk berhadap-hadapan secara langsung dalam pertemuan.

Delapan pertemuan di Astana tahun lalu diselenggarakan oleh Rusia, Turki dan Iran dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan soal penentuan wilayah-wilayah "penurunan ketegangan" guna menurunkan permusuhan di Suriah barat.(*)

#Konflik Suriah #Militer Rusia #Presiden Bashar Al-Assad
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia dan Amerika Panik, Prabowo Izinkan Rusia Bangun Pangkalan Militer di Indonesia
Australia dan Amerika panik, karena Prabowo mengizinkan Rusia membangun pangkalan militer di Indonesia. Lalu, apakah hal itu benar?
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia dan Amerika Panik, Prabowo Izinkan Rusia Bangun Pangkalan Militer di Indonesia
Indonesia
TNI AL Konfirmasi Tentara Rusia Pernah Menjadi Marinir
TNI Angkatan Laut (AL) memberi tanggapan terkait unggahan akun TikTok @zstorm689 yang menampilkan warga negara Indonesia berperang sebagai tentara Rusia.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
TNI AL Konfirmasi Tentara Rusia Pernah Menjadi Marinir
Indonesia
DPR RI Tolak Pangkalan Militer Rusia di Indonesia, Langgar Prinsip Bebas Aktif
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 April 2025
DPR RI Tolak Pangkalan Militer Rusia di Indonesia, Langgar Prinsip Bebas Aktif
Indonesia
Legislator PDIP Tolak Pendirian Pangkalan Militer Asing di Indonesia
Legislator PDIP, TB Hasanuddin menegaskan, bahwa pendirian pangkalan militer asing di Indonesia merupakan pelanggaran terhadap konstitusi.
Soffi Amira - Selasa, 15 April 2025
Legislator PDIP Tolak Pendirian Pangkalan Militer Asing di Indonesia
Dunia
Menlu Prancis dan Jerman Kunjungi Damaskus, Tegaskan Negaranya Berdiri Bersama Rakyat Suriah
Prancis dan Jerman dukung kemerdekaan Suriah.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 03 Januari 2025
Menlu Prancis dan Jerman Kunjungi Damaskus, Tegaskan Negaranya Berdiri Bersama Rakyat Suriah
Dunia
Suriah Cabut Pemberlakuan Aturan Jam Malam di Damaskus
Al-Bashir, mantan pemimpin regional di Suriah barat laut, telah resmi ditunjuk untuk mengepalai pemerintahan transisi hingga Maret 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Desember 2024
Suriah Cabut Pemberlakuan Aturan Jam Malam di Damaskus
Indonesia
37 WNI yang Dievakuasi di Tengah Konflik Suriah Tiba di Indonesia Sore ini
KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga 1 di seluruh wilayah Suriah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 12 Desember 2024
37 WNI yang Dievakuasi di Tengah Konflik Suriah Tiba di Indonesia Sore ini
Dunia
Rusia Beri Suaka untuk Bashar al-Assad
Kremlin mengonfirmasi pada Senin (9/12) bahwa Al-Assad dan keluarganya diberi suaka oleh Rusia.
Dwi Astarini - Selasa, 10 Desember 2024
Rusia Beri Suaka untuk Bashar al-Assad
Dunia
Kim Jong Un Teken Pakta Baru Korut Bisa Ikut Bantu Rusia Serang Ukraina
Pakta perjanjian pertahanan terbaru Korut-Rusia itu sekaligus memperkuat kesepakatan Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya yang diteken pada Juni di Pyongyang.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 November 2024
 Kim Jong Un Teken Pakta Baru Korut Bisa Ikut Bantu Rusia Serang Ukraina
Indonesia
Panglima TNI Perintahkan KSAD Lanjutkan Program Kerja Jenderal Dudung
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta Jenderal Agus sebagai KSAD untuk melanjutkan program-program kerja yang telah dicanangkan Jenderal Dudung Abdurachman di periode lalu.
Mula Akmal - Jumat, 27 Oktober 2023
Panglima TNI Perintahkan KSAD Lanjutkan Program Kerja Jenderal Dudung
Bagikan