Menlu Prancis dan Jerman Kunjungi Damaskus, Tegaskan Negaranya Berdiri Bersama Rakyat Suriah


Konflik di Suriah. (Foto: Unsplash/Aladdin Hammami)
MerahPutih.com - Menteri luar negeri Prancis dan Jerman telah tiba di Damaskus untuk bertemu dengan penguasa baru Suriah, Jumat (3/1), menandai perjalanan pertama pejabat tinggi Uni Eropa ke negara itu sejak jatuhnya mantan presiden Bashar al-Assad bulan lalu.
Annalena Baerbock dari Jerman dan Jean-Noel Barrot dari Prancis mengadakan pembicaraan dengan pemimpin de-facto Suriah Ahmed al-Sharaa, yang juga disebut sebagai Abu Mohammed al-Julani, di ibu kota Suriah.
Kunjungan mereka terjadi saat pemerintah Barat membuka jalur dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pimpinan al-Sharaa, kelompok yang memiliki hubungan masa lalu dengan al-Qaeda yang memimpin pemberontakan melawan al-Assad.
Barrot mendarat pertama kali di ibu kota Suriah pada Jumat pagi, setelah mengunggah di platform media sosial X bahwa Prancis dan Jerman berdiri bersama rakyat Suriah dalam segala keberagaman mereka.
Baca juga:
Menjelang lawatan satu hari itu, Baerbock berbicara tentang awal politik baru antara Uni Eropa dan Suriah, yang mengisyaratkan bahwa ia akan tiba dengan tangan terentang.
"Kami tahu dari mana HTS berasal secara ideologis, apa yang telah dilakukannya di masa lalu," ujarnya dalam sebuah pernyataan," dikutip dari Ajazeera.
"Namun, kami juga mendengar dan melihat keinginan untuk bersikap moderat dan untuk saling pengertian dengan para aktor penting lainnya." (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Menlu Prancis dan Jerman Kunjungi Damaskus, Tegaskan Negaranya Berdiri Bersama Rakyat Suriah

Suriah Cabut Pemberlakuan Aturan Jam Malam di Damaskus

37 WNI yang Dievakuasi di Tengah Konflik Suriah Tiba di Indonesia Sore ini

Panglima TNI Perintahkan KSAD Lanjutkan Program Kerja Jenderal Dudung
