Headline

Terdesak, Facebook Hapus Ratusan Akun Pabrik Hoax dari Rusia

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 04 April 2018
Terdesak, Facebook Hapus Ratusan Akun Pabrik Hoax dari Rusia

Mark Zuckerberg. (Foto: vebma)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Kasus penyalahgunaan akun pengguna Facebook untuk kepentingan politik menempatkan jejaring sosial terbesar dunia itu dalam posisi sulit. Sorotan dan kecaman banyak pihak membuat pemilik Facebook, Mark Zuckerberg terdesak dan mulai melakukan kebijakan revolusioner, salah satunya menghapus akun pabrik hoax.

Facebook semakin agresif dalam menindaklanjuti laporan penyalahgunaan sosial media dengan menghapus ratusan akun dari Rusia yang diduga menjadi "pabrik penyebar berita palsu".

Facebok mengatakan bahwa sebagian besar akun dan postingan yang dihapus tersebut berasal dari Federal News Agency (FAN) yang berkedudukan di Rusia. Menurut perusahaan itu, FAN secara teknologis dan struktural terhubung dengan badan Internet Research Agency yang berkantor di St. Petersburg.

Kepala pelaksana Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan kepada Reuters bahwa FAN "Sudah berulangkali menipu dan memanipulasi banyak orang dari berbagai belahan dunia, dan kami tidak akan membiarkan mereka hadir di Facebook."

Perusahaan sosial media terbesar di dunia itu kini tengah mendapat tekanan besar untuk memperbaiki perlindungan privasi terhadap pengguna -- terutama setelah munculnya berita bahwa sekitar 50 juta informasi pengguna jatuh ke tangan bandan konsultansi politik Cambridge Analytica, yang pernah bekerja untuk tim kampanye Donald Trump.

Zuckerberg mengatakan bahwa kini mereka akan menghapus postingan yang bukan "hoax" namun disebar oleh akun palsu yang punya riwayat menyebar berita palsu.

Ilustrasi Facebook

Ilustrasi akun Facebook. (Pixabay.com)

"Dari bukti yang kami kumpulkan, jelas bahwa organisasi-organisasi itu dikuasai dan dioperasikan oleh Internet Reasearch Agency (IRA)," kata dia.

Pada Februari lalu, IRA adalah salah satu dari tiga perusahaan Rusia yang didakwa oleh kejaksaan khusus Amerika Serikat dengan tudingan turut campur dalam pemilu presiden dan mendukung Trump dengan menyebar berita negatif tentang kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Sebuah media di Rusia pada tahun lalu juga melaporkan bahwa FAN dan IRA pernah mempunyai alamat yang sama.

Sementara itu pada September lalu, Facebook mengatakan bahwa Rusia menggunakan Facebook untuk mencampuri politik dalam negeri Amerika Serikat, dengan mengunggah postingan di sosial media melalui akun palsu selama beberapa bulan menjelang pemungutan suara tahun 2016.

Zuckerberg pada Selasa mengatakan bahwa mesin berkecerdasan artifisial yang dikembangkannya telah membantu melacak hubungan postingan-postingan itu dengan IRA. Dia menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan hal yang sama jika ada postingan bukan "hoax" namun disebar oleh kelompok manipulator seperti IRA.

"Kami akan beroperasi sesuai dengan prinsip kami. Kami tidak akan membiarkan orang-orang untuk membuat akun palsu, dan jika Anda berulangkali membuat akun palsu untuk menyebar kebohongan, maka kami akan menghapus semua akun Anda," kata Zuckerberg sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Rabu (4/4).

Facebook tengah berupaya melacak semua akun dalam jaringan IRA, yang terlibat dalam pendanaan akun-akun pro-Trump, pro-pengetatan perbatasan, dan sejumlah topik-topik lainnya.

Kebijakan terbaru Facebook ini diperkirakan akan mendapat balasan keras dari otoritas internet Rusia. Facebook mengatakan bahwa akun-akun dalam jaringan FAN punya pengikut sekitar satu juta orang di Facebook dan 500.000 di Instagram.(*)

#Facebook #Mark Zuckerberg #Media Hoax
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Fun
Misi Gila Zuckerberg! Rekrut Langsung Tim Superintelligence Demi AI Selevel Manusia
Mark Zuckerberg bentuk tim rahasia “Superintelligence” di Meta, rekrut langsung puluhan ahli AI demi wujudkan kecerdasan buatan selevel manusia (AGI). Siap bersaing dengan OpenAI dan Google.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 10 Juni 2025
Misi Gila Zuckerberg! Rekrut Langsung Tim Superintelligence Demi AI Selevel Manusia
Indonesia
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Penangkapan ini jadi bukti Polri melindungi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Berita Foto
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji (keempat kanan) bersama Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (keempat kiri), Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak - Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Brigjen Pol. Nurul Azizah (ketiga kiri) sejumlah pejabat Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti saat konferensi pers ungkap kasus asusila dan pornografi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 21 Mei 2025
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Indonesia
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka dalam dugaan asusila, pornografi, serta eksploitasi anak terkait konten inses di grup Facebook bernama Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Tindakan kepolisian mempersempit ruang gerak mereka.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Indonesia
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda mulai dari pembuat grup, penyebar video asusila, hingga pelaku pelecehan seksual.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Indonesia
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Polisi mengungkap aktivitas grup 'Fantasi Sedarah' yang belakangan viral di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Indonesia
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Polri menangkap sejumlah orang terkait kasus Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Indonesia
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Bareskrim Polri telah memiliki profil lengkap dari pelaku yang dicari.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Dittipidsiber Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi profil beberapa pelaku yang terlibat aktif di grup Fantasi Sedarah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Mei 2025
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Bagikan