Terancam Gagal Daftar PTN Jalur Prestasi, Siswa SMKN 2 Solo Gelar Demo
Siswa SMKN 2 Solo menggelar demonstrasi di halaman sekolah, Senin (3/2). (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Ratusan siswa SMKN 2 Solo menggelar demonstrasi di halaman sekolah, Senin (3/2). Aksi demo tersebut dipicu karena siswa terancam mendaftar seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sebab, sekolah terlambat menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Berdasarkan pantauan MerahPutih.com di lokasi, siswa membawa spanduk bertuliskan “Guru Lalai Kami Terbengkalai,” “Kami Berhak SNBP,” dan “Pray for Stemsa,” yang ditempel di depan gerbang masuk sekolah.
Para orang tua juga turut melakukan demo bersama anaknya yang kecewa karena terancam tak bisa mendaftar PTN lewat jalur prestasi.
Seorang siswa kelas XII, Aura menyebutkan, protes ini dipicu oleh kegagalan pihak sekolah menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Baca juga:
UNS Peringkat 6 Nasional dan 1.055 Global Versi Webometrics, Ungguli Sejumlah PTN Ternama
“Kami jelas kecewa kesalahan sekolah berimbas pada kami yang terancam tak bisa ikut seleksi PTN jalur prestasi 2025,” kata Aura, Senin (3/2).
Ia pun meminta sekolah untuk bertanggung jawab atas persoalan ini. Batas finalisasi PDSS sendiri adalah 31 Januari 2025 lalu.
“Harusnya sekolah yang mendaftarkan kami semua. Keterlambatan finalisasi ini membuat siswa kehilangan kesempatan ikut SNBP,” ucap dia.
Atas kejadian ini, kata dia, semua siswa SMKN 2 Solo kehilangan kesempatan ikut SNBP. Dia pun meminta sekolah memberikan solusi.
Baca juga:
3.000 Siswa Jakarta Terancam Putus Sekolah Imbas Syarat KJP Plus Nilai Akademik Minimal 70
“Jadi ini semua sudah nggak bisa daftar. Kami menyampaikan kekecewaan,” kata dia.
Sementara itu, Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Pangarso Yuliatmoko menyatakan, pihak Cabdin telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk menyelesaikan masalah ini.
"Ini usaha yang dilakukan untuk mencarikan solusi terbaik. Perintah dari dinas, mungkin orang tua sudah disampaikan, kepala sekolah datang ke Jakarta komunikasi membawa permasalahan dengan harapan kita mengedepankan layanan untuk para siswa. Ini masalah masa depan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Libur Panjang Nataru, KAI Commuter Tambah 4 Perjalanan Commuter Line Yogyakarta
Walkot Solo Keluhkan Bansos Salah Sasaran, DPRD Desak Pemkot Pasang Stiker Gakin di Rumah
Aksi Basral saat Pulang Bawa Medali Emas SEA Games 2025, Tunjukkan Trik Skateboard Loncati Motor
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Kisah Basral, Atlet Skateboard Peraih Emas SEA Games, Pernah Beli Papan Rp 5.000 buat Latihan
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Penumpang Pesawat Adi Soemarmo Solo Diprediksi Naik 4 Persen selama Nataru
2 Mahasiswa Gugat Larangan Rangkap Jabatan Menteri ke MK
Fadli Zon Dijadwalkan Resmikan Songgobuwono Keraton Solo, 2 Kubu Keraton Bertemu