responsiBELIty

Teman Sejati Enggak Minta 'Harga Teman'

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 07 Agustus 2020
Teman Sejati Enggak Minta 'Harga Teman'

Menjaga hubungan pertemanan dengan berhenti minta 'harga teman' (Unsplash/Brooke Cagle)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TEMAN dekatmu ada yang baru saja memulai bisnis, jangan sesekali kamu minta 'harga teman' ya. Tentunya kamu harus menjadi partner yang mendukung bisnis teman bukan?

Dalih harga teman sebenarnya sudah seringkali didengar, bahkan dilakukan orang-orang untuk memalaki bisnis atau usaha teman mereka sendiri.

Baca juga:

Gemar Belanja Online? Kamu Harus Tahu Istilah-Istilah Ini

Sudah jelas ini bukanlah bentuk dukungan, tetapi membuat temanmu mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Melansir side.id, ada beberapa alasan mengapa kamu harus berhenti meminta harga teman.

1. Kerugian berujung bangkrut

Teman Sejati Enggak Minta 'Harga Teman'
Bisnis bisa rugi bila terus menerus diminta dengan harga teman. (Unsplash/Alexander Mils)

Nah, kalau ingin membantu bisnis teman tentunya kamu juga harus menghargai dengan tidak memalak dengan harga teman.

Jika terus menerus dibeli dengan harga teman, bisa-bisa bisnisnya mengalami kerugian. Kalau kerugian terus menerus hal ini bisa menyebabkan bisnis temanmu ini bangkrut.

Kalau memang teman, masa mau bikin bisnis teman bangkrut? Belum lagi jika keuntungan yang diambil dari usaha tersebut tidak terlalu besar. Bila dipotong lagi dengan harga teman, ya ambyar.

2. Merusak Pertemanan

Teman Sejati Enggak Minta 'Harga Teman'
Hubungan pertemanan yang baik bisa rusak dengan adanya harga teman. (Unsplash/Chris Liverani)

Di sisi lain, harga teman juga bisa membuat hubungan pertemanan rusak. Hal ini bisa saja terjadi ketika kamu memalaki bisnisnya dengan modus harga teman. Tentunya itu bukan sebuah bentuk dukungan.

Baca juga:

3 Cara Mendukung Bisnis Teman Biar Makin Laris

Kamu bisa membantu usaha temanmu dengan membeli barang dan jasa yang mereka tawarkan. Bisa juga dengan mempromosikan bisnisnya di media sosial. Sehingga temanmu akan merasa senang dengan dukungan bukan palakan harga teman.

3. Membentuk asumsi buruk tentang bisnis

Teman Sejati Enggak Minta 'Harga Teman'
Harga teman membuat asumsi buruk tentang bisnis. (Unsplash/Bruce Mars)

Bagi orang yang baru pertama kali merintis usaha atau pemula, pasti mengalami banyak tantangan untuk menjalankannya. Masih banyak hal baru yang harus dipelajari untuk mempertahankan dan membuat bisnisnya maju.

Namun, kerapkali menawarkan bisnis kepada teman dekat justru membawa bencana baru. Baru juga mulai sudah dimintai dengan harga teman.

Sehingga kebiasaan buruk ini harus dihentikan, karena praktik ini membentuk persepsi buruk tentang bisnis dikalangan pertemanan. Sebagai teman dekat ada banyak hal kok yang bisa dilakukan untuk mendukung bisnis atau usaha teman.

Baca juga:

Testimoni Terlucu Belanja Online

Beberapa alasan yang disebutkan di atas jelas merugikan bisnis atau usaha teman. Kamu bisa mengerti sekarang mengapa kamu harus berhenti minta harga teman. Jadi, masih mau diteruskan kebiasaan buruk itu? (ren)

#Agustus New Order #Pengusaha UKM #Wirausaha #Bisnis Online #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
PNM memberdayakan 270 insan terbaiknya untuk turun langsung ke ruang-ruang kelas dan membagikan pengalaman nyata dari lapangan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan