Telusur Pohon-pohon Penyerap Polusi Udara
Salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan pohon dan ruang hijau. (MP/Suryo)
POLUSI udara Jakarta yang memburuk dewasa ini kian ramai diperbincangkan, mulai dari membahas tentang bagaimana bahaya polusi udara terhadap kesehatan pernapasan, bahaya polusi udara terhadap anak-anak, polutan udara yang mengancam, upaya perlindungan diri, hingga solusi apa yang dapat dilakukan untuk menangani polusi udara.
Polusi udara merupakan masalah global yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Sehingga dibutuhkan solusi yang dapat memecahkan permasalahan polusi udara yang sedang terjadi.
Baca Juga:
Salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan pohon dan ruang hijau. Upaya ini disinyalir dapat bermanfaat sebagai :
Pertama, sarana penyerapan polutan. Pohon dan ruang hijau mampu menyerap partikel-partikel polutan udara seperti debu dan gas-gas berbahaya serta membantu membersihkan udara di sekitarnya.
Kedua, sebagai penghasil oksigen. Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen yang bersih, memperbaiki kualitas udara dan memelihara keseimbangan oksigen di lingkungan sekitarnya.
Ketiga, dapat menurunkan suhu udara dan memberikan perlindungan mikro. Daerah yang dikelilingi oleh pepohonan dan ruang hijau cenderung memiliki suhu yang lebih rendah, mengurangi efek panas perkotaan dan meningkatkan kualitas udara mikro di sekitarnya.
Keempat, bermanfaat untuk kesehatan. Penelitan menunjukkan bahwa paparan pohon dan ruang hijau dapat meningkatkan kesehatan pernapasan manusia, mengurangi risiko penyakit pernapasan dan gejala yang terkait dengan polusi udara.
Baca Juga:
Berdasarkan studi The Role of Urban Green Spaces in Mitigating Air Pollution in Cites tahun 2019 yang meneliti tentang pengaruh ruang hijau perkotaan dalam mengurangi polusi udara yang terbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa keberadaan taman, taman kota dan hutan kota dapat membantu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap partikel-partikel polutan dan menghasilkan oksigen yang bersih.
Lalu apa saja pohon yang berfungsi sebagai penyerap polusi? Yuk simak, Merah Putih merangkumnya untukmu!
Menurut Menurut pakar lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Joni Hermana MSc., PhD., menyebutkan bahwa sumber polusi udara terbesar dapat berasal dari gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Kadar gas buang (CO, karbon monoksida) ini akan sangat berbahaya jika volumenya melebihi baku mutu yang diperbolehkan, 30 miligram per meter kubik.
Untuk mengatasinya, Joni mengimbau perlu ditanami beberapa jenis tumbuhan pada tempat-tempat tertentu yang memiliki konsentrasi pencemaran yang tinggi. Hasil riset yang dilakukan tim Teknik Lingkungan ITS menemukan beberapa jenis tumbuhan yang terbukti mampu mengurangi polusi udara. "Kami meneliti 17 jenis tumbuhan. Dari jumlah itu, terdapat 4 pohon yang mampu menyerap CO," jelasnya.
Empat pohon itu adalah Angsana, Mangga, Tanjung, dan Mahoni. "Empat pohon itu, yang memiliki daya serap paling baik adalah Angsana," lanjutnya. Selain empat tumbuhan itu, ada beberapa tumbuhan perdu yang juga mampu mengurangi pencemaran udara. Tumbuhan perdu itu adalah Bougenville, Pangkasmas, dan Kembang Sepatu.
Menurut penelitian, 70 persen emisi gas buang mampu direduksi oleh pohon Angsana. Sisanya (30 persen), direduksi oleh tumbuhan perdu. "Akan lebih baik lagi jika di satu titik jalan ditanami pohon Angsana dan tumbuhan perdu. Ini akan membuat ketahanan tumbuhan menjadi lebih baik. Kedua jenis tumbuhan itu mempunyai sifat saling memperbaiki," pungkas Joni. (dgs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga