Telusur Pohon-pohon Penyerap Polusi Udara

P Suryo RP Suryo R - Senin, 11 September 2023
Telusur Pohon-pohon Penyerap Polusi Udara

Salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan pohon dan ruang hijau. (MP/Suryo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

POLUSI udara Jakarta yang memburuk dewasa ini kian ramai diperbincangkan, mulai dari membahas tentang bagaimana bahaya polusi udara terhadap kesehatan pernapasan, bahaya polusi udara terhadap anak-anak, polutan udara yang mengancam, upaya perlindungan diri, hingga solusi apa yang dapat dilakukan untuk menangani polusi udara.

Polusi udara merupakan masalah global yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Sehingga dibutuhkan solusi yang dapat memecahkan permasalahan polusi udara yang sedang terjadi.

Baca Juga:

Tips Jitu Lulus Uji Emisi

pohon
Pohon dapat membantu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap partikel-partikel polutan dan menghasilkan oksigen yang bersih. (Pexels/Abandon)

Salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan pohon dan ruang hijau. Upaya ini disinyalir dapat bermanfaat sebagai :

Pertama, sarana penyerapan polutan. Pohon dan ruang hijau mampu menyerap partikel-partikel polutan udara seperti debu dan gas-gas berbahaya serta membantu membersihkan udara di sekitarnya.

Kedua, sebagai penghasil oksigen. Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen yang bersih, memperbaiki kualitas udara dan memelihara keseimbangan oksigen di lingkungan sekitarnya.

Ketiga, dapat menurunkan suhu udara dan memberikan perlindungan mikro. Daerah yang dikelilingi oleh pepohonan dan ruang hijau cenderung memiliki suhu yang lebih rendah, mengurangi efek panas perkotaan dan meningkatkan kualitas udara mikro di sekitarnya.

Keempat, bermanfaat untuk kesehatan. Penelitan menunjukkan bahwa paparan pohon dan ruang hijau dapat meningkatkan kesehatan pernapasan manusia, mengurangi risiko penyakit pernapasan dan gejala yang terkait dengan polusi udara.

Baca Juga:

Penyaring Udara Ciptakan Hunian Bebas Polusi

jakarta
Perlu ditanami beberapa jenis tumbuhan pada tempat-tempat tertentu yang terkonsentrasi pencemaran yang tinggi. (MP/Suryo)

Berdasarkan studi The Role of Urban Green Spaces in Mitigating Air Pollution in Cites tahun 2019 yang meneliti tentang pengaruh ruang hijau perkotaan dalam mengurangi polusi udara yang terbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa keberadaan taman, taman kota dan hutan kota dapat membantu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap partikel-partikel polutan dan menghasilkan oksigen yang bersih.

Lalu apa saja pohon yang berfungsi sebagai penyerap polusi? Yuk simak, Merah Putih merangkumnya untukmu!

Menurut Menurut pakar lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Joni Hermana MSc., PhD., menyebutkan bahwa sumber polusi udara terbesar dapat berasal dari gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Kadar gas buang (CO, karbon monoksida) ini akan sangat berbahaya jika volumenya melebihi baku mutu yang diperbolehkan, 30 miligram per meter kubik.

Untuk mengatasinya, Joni mengimbau perlu ditanami beberapa jenis tumbuhan pada tempat-tempat tertentu yang memiliki konsentrasi pencemaran yang tinggi. Hasil riset yang dilakukan tim Teknik Lingkungan ITS menemukan beberapa jenis tumbuhan yang terbukti mampu mengurangi polusi udara. "Kami meneliti 17 jenis tumbuhan. Dari jumlah itu, terdapat 4 pohon yang mampu menyerap CO," jelasnya.

Empat pohon itu adalah Angsana, Mangga, Tanjung, dan Mahoni. "Empat pohon itu, yang memiliki daya serap paling baik adalah Angsana," lanjutnya. Selain empat tumbuhan itu, ada beberapa tumbuhan perdu yang juga mampu mengurangi pencemaran udara. Tumbuhan perdu itu adalah Bougenville, Pangkasmas, dan Kembang Sepatu.

Menurut penelitian, 70 persen emisi gas buang mampu direduksi oleh pohon Angsana. Sisanya (30 persen), direduksi oleh tumbuhan perdu. "Akan lebih baik lagi jika di satu titik jalan ditanami pohon Angsana dan tumbuhan perdu. Ini akan membuat ketahanan tumbuhan menjadi lebih baik. Kedua jenis tumbuhan itu mempunyai sifat saling memperbaiki," pungkas Joni. (dgs)

Baca Juga:

Polusi Udara Bikin Pelik, Beralihlah ke Transportasi Publik

#September Sebangsa Seudara #Kesehatan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan