Tekanan PPKM Bikin Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bakal Capai 5 Persen

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 02 Agustus 2021
Tekanan PPKM Bikin Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bakal Capai 5 Persen

Suasana Jakarta. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah diminta segera merevisi pertumbuhan ekonomi 2021 dantidak ngotot atau bertahan dengan proyeksi sesuai APBN yaitu pertumbuhan 5 persen.

"Harusnya target ini secepatnya direvisi karena postur APBN pasti akan mengalami adjust pada beberapa pos-pos mata anggaran," kata Anggota Komisi XI DPR Acmad Hafisz Thohir, Minggu, (1/8).

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, revisi target pertumbuhan ekonomi penting dilakukan agar postur APBN tetap terjaga dari sisi transparansi dan akuntabilitasnya agar tetap bisa kredible.

Baca Juga:

PPKM Darurat, Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Direvisi

Apalagi, Bank Indonesia (BI) telah melakukan 3 kali revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi menurun, dimana sebelumnya prediksi BI pada 27 Januari 2021 adalah 4,5 - 5,8 persen dengan titik tengahnya, 5,3 persen.

Disisi lain, lanjut Wakil Ketua BKSAP DPR ini, hasil kajian dari Dana Moneter Internasional (IMF) telah melakukan koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,9 persen pada 2021.

"Jadi proyeksi Ini hampir mirip dan sama dengan koreksi Bank Indonesia yang terakhir yaitu koreksi pada 23 juli 2021," ungkapnya.

Hafisz sependapat dengan kajian Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira yang menyebutkan, adanya tekanan mobilitas dan pembatasan sosial, maka proyeksi ekonomi RI bisa saja tidak akan tumbuh diangka 3,9 persen, melainkan diproyeksi hanya tumbuh dikisaran -0,5 persen hingga 2 persen saja.

Menurut Hafisz, kondisi ini tentu akan sangat mengkhawatirkan semua. Dengan demikian sudah seharusnya pemerintah menjadikan penanganan pandemi COVID-19 sebagai bagian titik ukur akankah bangsa ini bisa keluar dari krisis ini.

"Akankah ekonomi akan bisa tumbuh dgn baik atau sebaliknya. Meminjam istilah Cicero, filsuf Italia, “Salus populi suprema lex esto”, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi bagi suatu negara," imbuhnya.

Pasar Klewer. (Fotp: MP/ Ismail)
Pasar Klewer. (Fotp: MP/ Ismail)

Apalagi, lanjut Hafisz, Indonesia baru saja dinyatakan turun kelas oleh Bank Dunia (World Bank), dari kelompok negara berpendapatan menengah atas (Upper-middle income) menjadi negara berpendapatan menengah bawah (Lower-middle income). Hal Ini, kata dia, akan menambah daftar PR pemerintah untuk dapat naik kelas kembali.

"Diperlukan waktu dan kinerja yang lebih berat lagi untuk mencapai Gross National Income (GNI) per kapita sebesar 4.090 US dolar, untuk dapat naik kelas kembali menjadi Negara Berpendapatan Menengah Atas (Upper-middle income)," tandasnya

Berdasarkan catatan, terdapat tiga kali perubahan yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia dengan perincian sebagai berikut : Pertama, pada 25 Februari 2021, 4,3-5,3 persen dengan titik tengah 4,8 persen. Kedua pada 23 April 2021, 4,1-5,1 persen, dengan titik tengahnya 4,6 persen dan ketiga, pada 23 Juli 2021, yakni 3,5-4,3 perseb, dengan titik tengah 3,9 persen. (Pon)

Baca Juga:

Corona Mengganas, DPR Pesimistis Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai

#Pertumbuhan Ekonomi #Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam setahun terakhir telah berada di jalur yang benar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Indonesia
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Ekonom sebut Menkeu Purbaya menyederhanakan persoalan kompleks.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Bagikan