Tarian Pa’bitte Passapu: Tak Ada Ayam, Sapu Tangan pun Jadi

Tarian "Pa'bitte Passapu" khas Kajang yang dibawakan pelajar asal Bulukumba, Senin (1/5), dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional (Foto: ANTARA/Adwit B. Pramono)
Istilah sabung ayam mungkin bukan sesuatu yang asing di telinga masyarakat. Pada tradisi tersebut, ada dua ekor ayam yang 'diadu' dan dilihat siapa yang terkuat. Nah, tapi bagaimana jika yang disabung adalah sapu tangan? Tradisi sabung sapu tangan ini juga ditampilkan para pelajar pada acara Kirab Prestasi Pelajar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/5).
Tarian "Pa’bitte Passapu" merupakan tarian adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, masyarakat etnis Makassar, termasuk kaum bangsawan, menggemari permainan sabung ayam, karena ekspresi keberanian seseorang bisa tampak dari sabung ayam. Maka dari itulah banyak anak raja dan pengawal istana terjun ke arena sabung ayam hanya untuk menunjukkan keberanian mereka, yang dibarengi dengan taruhan.
Kemudian, setelah Islam masuk di Kerajaan Gowa—yang menjadi induk kerajaan Makassar—sabung ayam perlahan-lahan dihilangkan. Sabung ayam dianggap sebagai judi, juga penyiksaan terhadap binatang.
Masyarakat pun mencari hal lain yang bisa diadu untuk menghibur diri sekaligus menyalurkan minat mereka. Makanya, terciptalah tarian "Pa'bitte Passapu" yang menyabung sapu tangan (passapu). Pada tarian ini, sapu tangan dianggap sebagai ayam yang disabungkan.
Sekarang ini,"Pa'bitte Passapu" menjadi tarian untuk menjemput tamu adat atau acara pernikahan. Tarian ini diiringi nyanyian dan alat musik sembari menyabung sapu tangan atau pun ikat kepala.
Selain adu ayam dan sapu tangan, ada pula tradisi adu lembu setelah panen raya di Aceh. Simak infonya dalam artikel berikut: Usai Panen Raya, Lembu Jantan Aceh pun Diadu.
Bagikan
Berita Terkait
Polda Sulawesi Selatan Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Gedung DPRD, Petugas Kebersihan Diduga Ikut Terlibat

Gedung DPRD Dibakar hingga 4 Warga Tewas di Makassar, Prabowo: Ini Tindakan Makar

67 Mobil Hangus Terbakar di Sekitar Gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulawesi Selatan, BPBD Lakukan Pembersihan

Massa di Makassar Rusak Kantor DPRD, Tidak Ada Aparat Membubarkan

Rektor Universitas Negeri Makassar Terseret Dugaan Pelecehan Seksual Ajak Dosen Cewek ke Hotel

KPK Juga Gelar OTT di Jakarta dan Sulsel Selain di Sultra Terkait Dugaan Suap Dana Alokasi Khusus

Kereta Makassar–Parepare Jadi Andalan Mobilitas di Sulawesi Selatan, Buka Akses ke Berbagai Destinasi Wisata

Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia
