Tanpa Rumah dan Air, Derita Warga Jenin Terdampak Serangan Israel


Anggota pasukan Israel. Foto: ANTARA/Xinhua/HO-IDF
MerahPutih.com - Perang antara Israel dan Hamas meninggalkan duka mendalam bagi warga Jenin, Palestina. Rentetan tembakan senjata mesin, hingga hempasan bom-bom yang dijatuhkan angkata udara Israel, membuat puluhan warga Palestina bermukim di sana kehilangan nyawanya.
Komite Media Kamp Jenin, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (14/2), mencatat bahwa tahun ini 25 warga di kota tersebut tewas selama konflik berdarah di tanah Palestina berlangsung. Sebanyak 20.000 orang juga mengungsi, kehidupan mereka terenggut perang karena rumah-rumahnya tinggal puing.
Tak hanya kehilangan tempat tinggal, mereka juga harus mengahadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah. Pada Kamis, tentara Israel juga telah mencegah air mencapai empat rumah sakit utama di wilayah tersebut dan mengatakan bahwa 35 persen penduduk kota Jenin mengalami kekurangan air.
Sejak gencatan senjata di Gaza diumumkan bulan lalu, Israel telah meningkatkan frekuensi dan intensitas serangannya di Jenin dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, meninggalkan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan.
Baca juga:
Hamas Tunda Pembebasan Sandera Israel, Tuding ada Pelanggaran Gencatan Senjata
Pada hari Kamis, tentara Israel melancarkan serangan terhadap kendaraan yang diparkir di Jenin, tetapi sejauh ini belum ada laporan korban terluka.
Kamp pengungsi Jenin didirikan pada tahun 1953 oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Kamp ini difungsikan untuk menampung warga Palestina yang mengungsi, dan menjadi pusat bagi kelompok perlawanan Palestina beroperasi di bawah payung Brigade Jenin dan telah lama menjadi titik fokus serangan militer Israel.
Pada hari Kamis, tentara Israel juga mengatakan telah menahan lebih dari 90 warga Palestina minggu ini di Tepi Barat yang diduduki.
Penangkapan Warga Palestina Oleh Tentara Israel yang Tak Pernah Berakhir
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan sedikitnya 380 orang telah ditangkap oleh pasukan Israel sejak dimulainya operasi militer skala besar mereka di Tepi Barat yang diduduki setelah gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari.
Baca juga:
Selama 24 hari terakhir, setidaknya 150 warga Palestina di Jenin harus menghadapi nasib pahit: ditangkap tanpa kepastian. Di Tulkarem, pengepungan selama 18 hari berujung pada penahanan 125 orang, sementara di Tubas, dalam kurun 17 hari, sedikitnya 100 warga mengalami hal serupa.
Angka-angka itu, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), hanyalah bagian dari gelombang penangkapan yang terus meluas, menambah deretan luka di tanah yang sudah lama dirundung duka.(ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia
