Tanggapi Polemik Doa Mbah Moen, TGB: Doa Bukan Untuk Amunisi Pecah Belah


TGB Muhammad Zainul Majdi (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Politisi Golkar yang juga pernah menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengomentari polemik kaseleo lidah Kiai Maimoen Zubair saat mendoakan Jokowi.
TGB mengatakan yang lebih mengetahui maksud dari doa tersebut adalah beliau (Mbah Moen) sendiri.
"Yang mengetahui maksud dari doa itu adalah yang berdoa, kalau mau tahu maksud dari doa Kiai Maimoen tanyalah kepada Kiai Maimoen jangan nanya kepada siapa-siapa," kata TGB kepada wartawan di Posko Cemara, Kamis (7/2).

Untuk itu, dia mengimbau polemik ini segera diakhiri, tidak perlu diributkan apalagi dijadikan amunisi untuk memecahbelah satu dengan yang lain.
"Doa tidak untuk dipolemikan, tidak untuk diributkan, apalagi dijadikan sebagai tambahan amunisi untuk memecah belah kita satu sama lain," tuturnya.
Sebelum itu, viral video Kiai Maimoen Zubair salah sebut nama Jokowi menjadi Prabowo saat berdoa. Namun belakangan, peristiwa itu sudah diklarifikasi.
"Beliau adalah guru kita. Siapa saja yang mau tahu maksud doa beliau maka datangilah beliau," ujarnya.
Polemik doa Kiai Maimoen rupanya tidak berhenti di situ. Merespon klarifikasi, muncul puisi satir Fadli Zon yang dinilai melecehkan Kiai Maimoen.
"Doa tidak untuk dipuisikan," tandas Ketua Alumni Al-Azhar Indonesia itu.

Berikut bait puisi Fadli Zon yang berjudul: DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019.
Puisi Fadli Zon tersebut sontak mendapat reaksi dan kecaman dari pelbagai kalangan termasuk NU. Ormas Islam terbesar di Indonesia itu secara tajam menuding Fadli Zon menghina ulama, dalam hal itu Mbah Moen.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Terima Penghargaan dari Uni Emirat Arab
Bagikan
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa

Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan
