Tangani Kemiskinan Ekstrem, Dana Bantuan Kartu Sembako dan BLT Desa Ditambah


Bansos Tunai. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah akan melakukan realokasi perlindungan sosial (perlinsosi) untuk Program Top-Up Kartu Sembako dan BLT Desa dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem 2021.
"Untuk penambahan atau top-up Kartu Sembako maka nilai bantuan dan durasi menyesuaikan dengan sisa realokasi Perlinsos lainnya, seperti KPM Sembako dan cadangan Perlinsos," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (27/10).
Baca Juga:
Wapres Nyalakan Listrik Bagi Warga Miskin Ekstrem di NTT
Airlangga mengatakan, saat ini Kementerian Keuangan sedang menghitung ketersediaan anggarannya karena penambahan bantuan Kartu Sembako dan BLT Desa akan sebesar Rp 300 ribu. Penambahan itu diberikan untuk durasi tiga bulan yakni sampai Desember 2021 kepada 35 kabupaten prioritas yang menjadi target program pengentasan kemiskinan ekstrim.
Selain itu, pemerintah juga akan memperluas cakupan wilayah penerima manfaat Bantuan Subsidi Upah (BSU) karena masih terdapat sisa dana sebanyak Rp 1,7 triliun. Detail perluasan cakupan wilayah tersebut mempersyaratkan tidak ada perubahan kriteria penerima dan perubahan hanya terkait cakupan wilayah menjadi level nasional atau 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Kemudian total sasaran perluasan sebesar 1,6 juta orang pekerja dengan memanfaatkan sisa pagu BSU tersebut serta perluasan tidak overlapping dengan penerima program bantuan lainnya seperti Kartu Prakerja, PKH, BPUM, dan lain-lain.
Terkait program Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung (BT-PKLW), Menko Airlangga menjelaskan hingga 25 Oktober 2021 telah disalurkan kepada 706.996 penerima yang berarti telah mencapai lebih 70 persen dari target.
Menurutnya, serapan ini sangat baik dan dinilai akan mampu efektif membantu PKL dan pemilik warung maupun bagi masyarakat yang belum mendapat bantuan lain.

"Bantuan ini efektif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kecil dan pengaman bagi yang belum mendapat bantuan lainnya," ujar Menko Airlangga.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui tahapan-tahapan yang telah dirancang.
Sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem pada akhir tahun 2024, pada tahun 2021 ini pemerintah menargetkan penanggulangan kemiskinan di masing-masing lima kabupaten di tujuh provinsi prioritas.
"Untuk program khusus di sisa tahun tahun 2021 ini, kita akan menggunakan program yang ada yaitu Program Sembako dan BLT Desa untuk memberikan tambahan bantuan bagi kelompok miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas ini," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Bank Dunia: Utang Negara Miskin Terus Membengkak
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Pemprov DKI Cairkan KLJ, KAJ, dan KPDJ Agustus 2025, Sasar 165.375 Penerima

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos

Kerugian Dugaan Korupsi Distribusi Bansos Capai Rp 200 Miliar, Staf Ahli Menteri Diduga Terlibat

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

600 Ribu Penerima Bansos Ternyata Pemain Judi Online, Jutaan Bantuan Salah Sasaran?

Modus Transaksi Judol Penerima Bansos Terbanyak Pakai Aplikasi Dana, Sisanya BCA dan 3 Bank BUMN

Transaksi Judol Penerima Bansos Capai Rp 542,5 M, Terbanyak dari Warga Jabar
