Tanda Gejala Depresi Bagi Anak-Anak, Laki-laki, dan Perempuan


Penjelasan mengenai tanda gejala depresi. (Foto: psiloveyou.xyz)
DEPRESI merupakan kondisi yang lebih daripada hanya merasa sedih atau galau. Menurut healthline.com, depresi diklasifisikan sebagai mood disorder dideskripsikan sebagai rasa sedih, kehilangan, atau kemarahan yang menganggu aktivitas sehari-hari seseorang.
Tidak mengenal sasaran, depresi bisa menyerang siapa saja mulai dari laki-laki, perempuan, dan juga anak-anak. Pengalaman berbagai orang dalam menghadapi depresi tentunya bervariasi, dari mulai menganggu pekerjaan sehari-hari yang berdampak pada menghabiskan lebih banyak waktu dan kurang produktif. Depresi juga bisa memengaruhi hubungan dengan orang lain dan juga kondisi kesehatan seseorang.
1. Gejala depresi pada laki-laki

Untuk kaum laki-laki, jika kamu memiliki perubahan mood seperti kemarahan, bersikap agresif, kegelisahan, dan kecemasan, maka bisa jadi kamu mengalami depresi. Ini semakin diperkuat jika kamu memiliki kondisi emosional seolah kamu merasa kosong, sedih, dan putus asa.
Kehilangan ketertarikan pada semua hal, tidak lagi suka terhadap hal-hal yang kamu anggap menarik, mudah merasakan capek, berfikir ingin mengakhiri hidup, dan menggunakan obat-obat terlarang juga menjadi tanda bahwa kamu memiliki gejala depresi.
Jika kamu mulai tidak tertarik berhubungan seks, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, dan telat merespon dalam suatu pembicaraan, dan sering pusing, artinya kemungkinan besar kamu depresi.
2. Gejala depresi pada perempuan

Kamu akan mulai merasakan mood yang lebih sensitif dan cepat marah. Kamu merasakan energi kamu rasanya selalu habis, kehilangan napsu makan, turun berat badan, sulit tidur, dan kesulitan berbicara dan berpikir. Kamu juga akan menarik diri dari berbagai perkumpulan sosial yang biasanya kamu nikmati.
3. Gejala depresi pada anak-anak

Jika kamu menemukan berbagai gejala ini pada anak-anak, bisa jadi dia sedang mengalami kondisi tertekan atau disebut dengan depresi. Hal ini biasanya ditunjukkan dari mudh marah dan mudah menangis.
Mood selalu berubah-ubah dengan cepat, selalu merasa bahwa dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik, berkecil hati, dan kesulitan berkonsentrasi.
Dia juga akan menunjukkan tanda-tanda menolak untuk bersekolah dan kinerjanya di sekolah menurun. Dalam kasus anak-anak, mereke cenderung tidur terlalu lama atau tidak tidur sama sekali. (shn)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!

Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
