Psikologi

Takut Bertemu Banyak Orang? Bisa Jadi Kamu Menderita Fobia Keramaian

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 11 Agustus 2019
Takut Bertemu Banyak Orang? Bisa Jadi Kamu Menderita Fobia Keramaian

Penderita fobia keramaian merasa cemas ketika bertemu banyak orang (Foto: Pexels/Wendy Wei)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MUNGKIN kalau di tempat sepi wajar kamu ketakutan. Enggak ada orang yang menemani kamu. Rasanya sunyi, mau berteriak juga enggak ada yang dengar. Tapi, bagaimana kalau di keramaian? Bisa jadi kamu juga ketakutan. Kalau kamu memang mengidap fobia keramaian atau disebut agoraphobia.

Bahkan penderita agoraphobia bukan cuma takut di keramaian. Mereka juga bisa takut ketika harus berbicara atau beraktivitas di hadapan banyak orang. Yang dirasakan gelisah dan gugup. Demikian mengutip laman Alodokter.

Baca juga:

Lima Fobia yang Bisa Mengganggu Pelancongan, Apa Saja ya?

Apa sih penyebab fobia ini? Sayangnya, hingga saat ini belum ada penyebab pasti mengapa seseorang bisa mengidap agoraphobia. Tapi para ahli menduga fobia keramaian ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. Contohnya kondisi psikologis, trauma masa lalu, keturunan, hingga gangguan kepribadian.

Selain itu, fobia keramaian juga diduga bisa muncul pada penderita serangan panik. Meskipun ada juga penderita fobia keramaian yang tidak memiliki riwayat serangan panik atau trauma sebelumnya.

Penderita fobia keramaian merasa ingin pingsan ketika berada di kerumunan (Foto: Pexels/Vlad Alexandru Popa)

Saat merasa cemas atau panik. Tubuh akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini dapat menimbulkan beberapa efek semisal laju napas dan detak jantung. Ini merupakan sebuah mekanisme alami untuk menyiapkan tubuh menghadapi situasi berbahaya.

Menurut teori lain, fobia ini disebabkan oleh ketidak seimbangan kadar zat kimia di otak yang mengatur mood dan proses pikir. Sehingga suasana hati dan tingkah laku menjadi berpengaruh.

Baca juga:

Fobia Seks, Ketika Seks Menjadi Menakutkan

Penderita fobia keramaian biasanya merasakan gejala seperti cemas ketika berada di sebuah lingkungan yang dirasa tak aman. Kemudian mereka juga ragu meninggalkan rumah atau pergi ke tempat yang enggak mereka kenal.

Kehilangan kepercayaan diri saat berada di keramaian juga merupakan gejala penderita agoraphobia. Lebih parahnya lagi, mereka menghindar terus ketika diajak bepergian. Tinggal di rumah lebih baik bagi mereka.

Pengidap agoraphobia memilih tinggal di rumah daripada pergi ke luar (Foto: Pexels/Pixabay)

Ada gejala fisik yang terlihat pada penderita fobia keramaian. Seperti jantung berdetak kencang atau dada berdebar, sesak napas, merasa kepanasan atau berkeringat dingin, mual, pusing, hingga merasa ingin pingsan.

Fobia keramaian harus segera diatasi. Karena kalau enggak aktivitas harian penderita fobia ini bakal terganggu. Bagi pelajar mereka akan absen terus ke sekolah. Bagi pekerja kantoran, ke kantor menjadi hal yang sangat menakutkan.

Tenang, fobia keramaian bisa sembuh. Caranya juga mudah. Biasanya dokter akan menyuruh kamu melakukan psikoterapi secara rutin. Ditambah, mengonsumsi obat-obatan untuk membantu menghilangkan fobia ini. (ikh)

Baca juga:

Cancerophobia, Fobia dengan Penyakit Kanker

#Kesehatan #Info Kesehatan #Fobia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan