Takaran Konsumsi Gula yang Aman bagi Anak Menurut Pakar Gizi


Pakar ungkap takaran konsumsi gula yang aman bagi anak. (Foto: Unsplash/Karo Kujanpaa)
Merahputih.com - Pakar Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Tan Shot Yen, memberikan beberapa kiat bagi orangtua agar anak bisa mengonsumsi gula dengan aman.
Langkah pertama adalah membiasakan anak mengonsumsi pangan dari sumber asli seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur, dan buah, tanpa menambahkan gula rafinasi atau pemanis buatan.
"Tentu yang baik untuk mengonsumsi gula secara aman itu yang berasal langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran dan buah," kata dr. Tan, seperti dikutip Antara, Rabu (22/5).
Baca juga:
Gula, Nikmat tapi Perlu Dibatasi Asupan Hariannya
Ia menekankan pentingnya mengenali istilah-istilah gula tersembunyi dalam komposisi, yang sering berakhiran '-ol' seperti sorbitol, manitol, dan xylitol, atau berupa sirup jagung dan perisa buatan.
Mengajak anak membuat camilan sendiri dari bahan alami juga bisa menjadi cara efektif. Misalnya, membuat kue pisang bersama-sama, di mana anak bisa dilibatkan dalam proses pembuatan untuk belajar menghargai makanan.
Baca juga:
Studi: Obesitas di Usia Dini Mengurangi Setengah Harapan Hidup Seseorang
"Anak-anak itu senang, kok, kalau diajak berinteraksi. Ini juga jadi cara mengajarkan anak belajar menghargai makanan yang dibikinnya sendiri dan rasanya tak kalah dari yang di kemasan," terangnya.
Baca juga:
Konsumsi Gula Dikaitkan dengan Tumbuhnya Jerawat, Ini Kata Ahli
Terakhir, dr. Tan menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mencontohkan perilaku makan yang baik kepada anak, karena lingkungan yang mendukung sangat berpengaruh dalam membentuk kebiasaan makan anak. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
