Tak Soalkan Dana Parpol, PSI Pungut Iuran Anggota
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI, Idris Ahmad (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta mengusulkan dana bantuan keuangan partai politik dalam pembahasan Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Sementara (KUAPPAS) 2020 Rp2.400 per suara.
Angka itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2018 tentang Bantuan Keuangan Partai Politik. Sesuai dengan aturan itu juga dana parpol bisa dinaikkan hingga 100 persen.
Baca Juga:
Tolak Pin Emas, PSI Jual Pin Dengan Bahan Kuningan untuk Semua Anggota Legislatif
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI, Idris Ahmad mengatakan pihaknya tak mempersoalkan dana bantuan partai politik. Sebab fraksinya di DPRD tak hanya mengandalkan uang dari dana parpol itu.
"Kami di PSI sudah membangun budaya kan sumber pembiayaan politik menurut Undang-undang tidak hanya dari dana bantuan partai politik tapi boleh partisipasi masyarakat," kata Idris di ruang kerjanya gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Mantan staf Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu mengaku, Fraksinya di DPRD DKI ihwal pendanaan partai politik bakal mengikuti sesuai aturan yang ada.
PSI memiliki strategi guna pendanaan parpol. PSI pun melakukan pengumpulan dana partai dari iuran anggota dan menghimpun dana dari publik.
"Kita ikut aturan yang ada sehingga tidak terlalu membebani negara karena harus dihitung mendalam nih. Tapi kami secara paralel sudah menghimpun pendanaan publik, ke depan kami juga mau iuran anggota," tuturnya.
Baca Juga:
Idris menegaskan partainya tak khawatir mengumpulkan dana partai dari iuran kader. Yang terpenting anggota DPRD dari PSI bekerja melayani aspirasi warga DKI.
"Kami sih gak khawatir dengan beban dan sebagainya karena kami mau nunjukin kerja dulu sih," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi