Tak Kunjung Dapat Momongan, Ketahui 4 Gejala Infertilitas


Mengetahui gejala infertilitas lebih dini dapat bantu mencari solusi. (Foto: Pexels/MART PRODUCTION)
Merahputih.com - Kesulitan memiliki momongan sering kali memunculkan kekhawatiran tentang masalah kesuburan.
Infertilitas atau mandul, adalah kondisi di mana seseorang sulit untuk memiliki anak meskipun telah melakukan hubungan intim secara rutin tanpa alat kontrasepsi selama setahun atau lebih.
Mengenali gejala infertilitas sejak dini dapat membantu mencari penanganan yang tepat. Berikut adalah empat gejala yang perlu diwaspadai:
Baca juga:
Vaksin COVID-19 pada Anak-anak Tidak Tingkatkan Risiko Infertilitas
Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau jarang mengalami menstruasi mungkin memiliki masalah dengan ovulasi. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan hormonal, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang menjadi salah satu penyebab utama infertilitas.
Masalah pada Kualitas Sperma
Pada pria, salah satu penyebab utama mandul adalah kualitas sperma yang buruk. Gejala ini sering kali sulit dikenali tanpa pemeriksaan medis, tetapi tanda-tanda seperti testis kecil atau pembengkakan pada area testis bisa menjadi indikasi awal.
Baca juga:
Terapi Infertilitas Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung dan Kehamilan
Nyeri pada Organ Reproduksi
Nyeri panggul, nyeri saat berhubungan intim, atau nyeri menstruasi yang tidak biasa bisa menjadi tanda adanya masalah reproduksi, seperti endometriosis atau infeksi panggul, yang berpengaruh pada kesuburan.
Riwayat Penyakit atau Gangguan Hormonal
Gangguan seperti diabetes, penyakit tiroid, atau obesitas dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki anak. Jika kamu memiliki riwayat ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca juga:
Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas
Infertilitas bukan akhir dari segalanya. Berbagai metode pengobatan dan teknologi reproduksi dapat menjadi solusi. Jika kamu mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
