Tahun Politik, Media Sosial jadi Strategi Tepat Sampaikan Pesan Kampanye


Ilustrasi kampanye. Foto: Ist
MerahPutih.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sudah berlalu, kini sebentar lagi akan berhadapan dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019.
Keberadaan media online dan media sosial (medsos) memiliki peran penting bagi kandidat politik terkait dengan program kampanye. Pakar Komunikasi Digital, Anthony Leong, menjelaskan dewasa ini media sosial memiliki peran yang sangat krusial untuk memenangkan pasangan calon dalam Pilkada, Pileg ataupun Pilpres.
“Zaman now ini, media digital di mana melalui medsos atau new media lainnya bisa menjadi strategi yang paling tepat dalam menyampaikan visi misi, program kerja,” ujar Anthony di Jakarta.

Ia memaparkan contoh pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi (Kalimantan Timur) dan Edy Rahmayadi-Musa Rajekhshah (Sumut) yang belum lama ini terpilih berdasarkan hasil quick count dan realcount dari KPU. Dan juga pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman di Sulawesi Selatan sangat mengoptimalkan media sosial.
“Contohnya bagaimana Edy-Musa (ERAMAS) mengemas identitas Putra Daerah Sumut, Isran-Hadi dengan blak-blakannya karena telah memiliki track record dan mumpuni,” tutur CEO Menara Digital itu.
Ia pun menambahkan, keberadaan media sosial ini memungkinkan sosialisasi atau kampanye lebih tepat sasaran dan biaya relatif murah.
“Selain itu bisa juga memetakan fokus daerahnya, misalkan ingin fokus menggarap daerah Bekasi, Surabaya bisa fokus menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Jadi usaha yang dikeluarkan tepat sasaran ke pemilih,” ujar Anthony.

Menurut Anthony, para pengguna media sosial lebih condong memihak kepada sosok figur yang menawarkan perubahan dan gagasan besar.
“Generasi milenial, senang dengan sosok figur yang memberikan perubahan dan terbukti kerja nyata. Apalagi, bila didukung dengan tim yang mampu menyampaikan komunikasi politik dengan baik, atau menggunakan simbol–simbol baru yang unik dan mudah diingat,” tutup Anthony. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
