Wisata Indonesia

Tabuh Gamelan Sekaten Ditiadakan karena Pandemi COVID-19

P Suryo RP Suryo R - Senin, 18 Mei 2020
Tabuh Gamelan Sekaten Ditiadakan karena Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 memaksa Keraton Kasepuhan Cirebon meniadakan kegiatan menjelang dan saat Hari Raya Lebaran. (Foto: MP/mauritz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DAMPAK pandemi COVID-19 yang belum berakhir ini, memaksa Keraton Kasepuhan Cirebon menunda dan meniadakan sejumlah tradisi yang biasanya digelar jelang dan saat Idul Fitri. Salah satu tradisi yang ditiadakan pada Idul Fitri 1441 H yakni Tabuh Gamelan Sekaten.

Sultan Sepuh ke-XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mengatakan Keraton Kasepuhan mendukung upaya pemerintah dalam rangka menekan penyebaran COVID-19.

Baca Juga:

Tugu 0 Km, Sejarah Jalan Kota Cirebon Terhubung Kota Lain

cirebon
Sultan Arief (Baju putih), saat melihat permainan gamelan Sekaten beberapa waktu lalu (Foto: Dok Keraton Kasepuhan Cirebon)

"Dimasa PSBB dan wabah COVID-19 tahun ini Keraton Kasepuhan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan kondisi yang ada dalam kegiatan dan tradisi jelang dan pada hari raya Lebaran," kata Sultan Arief sapaan PRA Arief Natadiningrat melaluI pesan WhatsApp, Minggu (17/5).

Tabuh Gamelan Sekaten merupakan salah satu tradisi Keraton Kasepuhan Cirebon peninggalan Sunan Gunung yang digunakan oleh Sunan Gunung Jati dalam syiar Islam.

Biasanya Tabuh Gamelan Sekaten berlangsung di alun -alun keraton, didengarkan oleh masyarakat. Masyarakat yang mendengarkan konser gamelan ini harus membayar tapi bukan dengan uang.

Baca Juga:

Gedung BAT Cirebon, Saksi Bisu Kejayaan Tembakau di Cirebon

cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon akan membatalkan tradisi di Hari Raya Idul Fitri karena pandemi COVID-19. (Foto: MP/Mauritz)

"Membayarnya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat atau syahadatain Ashaduallah ila ha ilallah
Wa ashahadu anna Muhammadarasulallah," kata Sultan Arief.

Menurut Sultan Arief, gamelan ini disebut gamelan sekaten yang berasal dari kata syahadatain. Dan gamelan ini telah berusia 600 tahun yang masih tersimpan dengan baik di museum Keraton Kasepuhan.

"Saat ini gamelan ini dibunyikan setahun 2 kali yaitu pada waktu Idhul Fitri dan Idhul Adha dan biasanya di tabuh di Siti Inggil Keraton Kasepuhan," tutup Sultan Arief. (*)

Baca Juga:

Berwisata Religi ke Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon

Tulisan dari Mauritz kontributor merahputih.com untuk wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat dan sekitarnya.

Caption : Keraton Kasepuhan
Sultan Arief (Baju putih), saat melihat permainan gamelan Sekaten beberapa waktu lalu (foto: Dok Keraton Kasepuhan Cirebon)

#Cirebon #Kota Cirebon #Wisata Cirebon #Budaya Cirebon #Kasepuhan Cirebon #Virus Corona #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Thomas menegaskan fenomena meteor di Cirebon itu tidak menimbulkan bahaya, apalagi kemungkinan lokasi jatuhnya di Laut Jawa.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Indonesia
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon, Minggu malam (5/10) berasal dari meteor berukuran besar.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Indonesia
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Dentuman keras yang terdengar oleh warga merupakan efek gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Fun
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
meteor Warga Cirebon digemparkan cahaya terang dan suara dentuman keras pada Minggu, 5 Oktober 2025. Diduga meteor jatuh, BMKG dan BPBD masih menyelidiki sumber fenomena.
ImanK - Minggu, 05 Oktober 2025
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Bagikan