Susu UHT Mengandung Laktosa dan Sukrosa, ini Manfaatnya untuk Si Kecil


Susu UHT. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)
MerahPutih.com - Moms, si kecil membutuhkan asupan terbaik untuk menjaga kesehatannya. Salah satu nutrisi nan bisa kamu berikan kepada si kecil ialah laktosa dan sukrosa. Kedua jenis gula ini memberikan manfaat kesehatan untuk anak.
Baik laktosa dan sukrosa terkandung pada Susu UHT. dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, seorang spesialis gizi klinis dari RS Siloam Kebun Jeruk Jakarta mengatakan gula dalam susu UHT terdiri dari dua jenis utama, yaitu sukrosa dan laktosa.
Sukrosa adalah gula tambahan yang sering kali ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa susu, sementara laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu sapi.
“Laktosa dan Sukrosa merupakan karbohidrat sederhana atau dikenal dengan disakarida. Secara natural laktosa berasal dari susu hewan sedangkan sukrosa banyak berasal dari buah dan sayuran," ujar Marya dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis (19/9).
Baca juga:
Cara Paling Tepat Menyimpan Susu UHT, Perlukah dalam Keadaan Dingin?
Selain itu, lanjut Marya, sukrosa juga menjadi tambahan pada berbagai makanan seperti susu kemasan dan sereal.
"Sebagai karbohidrat, maka keduanya berfungsi sebagai sumber energi termasuk pada anak-anak," tambah Marya.
Marya juga menambahkan laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam susu dan memiliki peran penting dalam membantu tubuh menyerap kalsium serta menjaga kesehatan pencernaan anak.
"Sedangkan sukrosa, meskipun ditambahkan untuk meningkatkan rasa, jumlahnya sangat terukur dan tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam batas yang wajar."
Baca juga:
Salah satu susu UHT mengandung sukrosa dan laktosa ialah MILKU yang hadir dalam tiga varian rasa, yakni original, cokelat, dan stroberi. Varian coklat dan stroberi mengandung 13 gram sukrosa, dan 9 gram laktosa, jumlah takaran tersebut aman untuk dikonsumsi anak-anak setiap hari.
Sedangkan untuk pilihan lebih sehat, varian original mengandung 9 gram laktosa dan tidak ada tambahan sukrosa. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
