Kesehatan

Susu dengan Antioksidan Pilihan Cerdas Tangkal Radikal Bebas

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 12 Juli 2024
Susu dengan Antioksidan Pilihan Cerdas Tangkal Radikal Bebas

Susu dengan kandungan antioksidan bisa jadi pilihan menangkal radikal bebas.(foto: pexels-alexasfotos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - POLUSI udara, asap rokok, sinar UV dari matahari, serta makanan yang kurang sehat merupakan sumber radikal bebas dari luar tubuh yang bisa berefek negatif pada kesehatanmu. Sebenarnya, radikal bebas merupakan bagian dari proses alami di dalam tubuh. Namun, paparan radikal bebas dari luar tubuh memperparah efeknya pada tubuh.

Ketika kadar radikal bebas seimbang dengan antioksidan, tidak ada bahaya yang ditimbulkan bagi tubuh. Di lain sisi, jika kadar radikal bebas melebihi kapasitas tubuh menanganinya, kerusakan bisa terjadi.

Dalam berbagai proses metabolisme, tubuh menggunakan oksigen yang membuat sekitar 1-2 persen sel menjadi rusak dan berubah menjadi radikal bebas. Secara singkat, radikal bebas merupakan sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif. Sel ini disebut ‘bebas’ karena mereka kehilangan molekul penting. Ketika ‘menempel’ pada molekul lain yang sehat, sel bebas ini dapat merusak sel lain bahkan DNA. Pada akhirnya, kondisi ini dapat memicu timbulnya penyakit.

Dokter spesialis gizi klinik di RS MMC Jakarta Dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K menjelaskan radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh. Hal itu dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Menurutnya, radikal bebas dapat menimbulkan stres oksidatif, yakni ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang berlebihan dan tubuh tidak mampu menetralkannya serta kerusakan DNA.

Baca juga:

Air Hangat Menyingkirkan Radikal Bebas

Sebagai akibatnya, terjadi pelemahan imunitas, penurunan kesehatan tulang, hingga risiko penyakit jantung. “Oleh karena itu, sangat penting untuk mengimbangi dengan pola hidup sehat sejak dini dan mengonsumsi makanan serta minuman yang kaya antioksidan,” ujar Raissa dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.

Antioksidan adalah molekul yang memerangi radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan ini sebenarnya dimiliki tubuh manusia sendiri untuk mengimbangi radikal bebas agar tidak menimbulkan kerusakan seperti penyakit kronis. Namun, jika kekurangan antioksidan untuk menyeimbangi jumlah radikal bebas yang diproduksi, tubuh akan mengalami stres oksidatif. Ketika hal itu terjadi, radikal bebas bereaksi dengan molekul lain dalam tubuh sehingga menyebabkan kerusakan pada berbagai sel dan jaringan di dalam tubuh.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan jika tubuh kekurangan antioksidan untuk melawan radikal bebas, seperti fokus pada pola makan sehat yang mengandung antioksidan, mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, mengelola stres dengan baik, dan menghindari paparan zat perusak. Antioksidan banyak ditemukan dalam makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan vitamin C dan E.

entrasol
Dokter spesialis gizi klinik di RS MMC Jakarta Dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K menjelaskan radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh yang dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.(foto: dok Kalbe Nutritionals)

“Paparan radikal bebas ini tidak terlepas dari keseharian masyarakat aktif, dari asap rokok, polusi, paparan sinar UV dari matahari, sampai makanan saji cepat atau makanan kurang sehat yang dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu komitmen untuk hidup sehat dan melindungi diri dari radikal bebas,” ujar Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals Robertus Parulian Purba.

Untuk itu, Robertus menyarankan kamu yang di usia produktif aktif dengan kegiatan harian padat untuk memenuhi kebutuhan asupan antioksidan dengan menambahkan susu yang mengandung antioksidan. Hal itu memastikan asupannya tetap memadai.

“Saat ini tersedia susu mengandung antioksidan dalam kemasan kaleng praktis siap menemani aktivitas harian. Susu ini dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja agar dapat mendukung gaya hidup aktif masyarakat,” tutup Robertus(*)

Baca juga:

Kaya akan Antioksidan, 5 Makanan ini Bisa Bikin Awet Muda

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan