Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Juru Kunci

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 23 Agustus 2023
Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Juru Kunci

Kolase foto tiga kandidat kuat calon presiden Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. (ANTARA/Boyke Ledy Watra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Hasil survei SMRC menunjukkan, elektabilitas Ganjar Pranowo menguat, sementara Prabowo Subianto turun. Selisih elektabilitas kedua capres terpaut tipis, sementara elektabilitas Anies Baswedan tertinggal dari dua pesaingnya tersebut.

Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo meraih 35,9 persen, Prabowo (33,6 persen), dan Anies (20,4 persen). Terdapat 10,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca Juga:

Tanggapi Duet Ganjar-Anies, Demokrat: Koalisi Perubahan Punya Jalan Sendiri

Lalu, dalam simulasi tiga nama selama dua tahun terakhir, tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo fluktuatif.

Namun jika dibandingkan dua tahun lalu, elektabilitas Ganjar menanjak, sementara Prabowo menurun.

Pada Mei 2021, Prabowo berada di puncak dengan meraih 34,1 persen, Ganjar urutan kedua dengan 25,5 persen, dan Anies berada di urutan ketiga dengan 23,5 persen.

Sementara, saat ini, Ganjar dengan meraih 35,9 persen berhasil menyalip Prabowo Subianto yang meraih 33,6 persen. Elektabilitas Anies Baswedan dalam dua tahun terakhir cenderung menurun dari 23,5 persen pada Mei 2021 menjadi 20,4 persen.

Tren elektabilitas ini dapat terlihat dari menurunnya undecided voters dari 16,9 persen pada Mei 2021 menjadi 10,1 persen pada survei terakhir.

"Prabowo berarti tidak mengambil pemilih yang undecided voters pada saat 2 tahun yang lalu. Yang lebih mengambil siapa? Saya kira yang mengalami kenaikan secara signifikan yaitu Ganjar dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen. Naik 10 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dikutip dari akun YouTube SMRC TV, Rabu (23/8).

Deni mengatakan, dalam simulasi dua nama, Prabowo masih unggul jika head to head dengan Ganjar Pranowo. Prabowo meraih 44,5 persen, sementara Ganjar meraih 41,5 persen. Dengan selisih 3 persen, tidak dapat disimpulkan pemenang Pilpres 2024.

"Paling banter bisa dikatakan ini persaingan sangat ketat," katanya.

Baca Juga:

Mardiono Lobi Megawati Dorong Sandiaga jadi Cawapres Ganjar

Sejak Desember 2021, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar dalam simulasi head to head rata-rata sekitar 2,7 persen.

Elektabilitas Ganjar menguat ketika dideklarasikan sebagai capres pada awal April 2023, yakni dari 38,8 persen menjadi 43,9 persen di awal Mei 2023 atau naik 5,1 persen.

Namun, elektabilitas Ganjar sempat turun pada survei pertengahan Juli 2023, yakni 38,6 persen.

“Kemudian kembali menguat pada survei terakhir awal Agustus Ini menjadi 41,5 persen,” ujar Deni.

Dalam simulasi top of mind, Ganjar Pranowo meraih 22,7 persen, sementara Prabowo Subianto dipilih oleh 20,8 persen.

"Jaraknya sangat dekat antara Ganjar dengan Prabowo hanya terpaut 1,9 persen," kata Deni.

Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan meraih 12 persen. Namun, terdapat 36 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Sementara Prabowo sempat menguat dari 44,5 persen di awal April 2023 menjadi 46,7 persen di pertengahan Juli 2023. Elektabilitas Prabowo cenderung turun di survei awal Agustus ini menjadi 44,5 persen.

Survei SMRC diselenggarakan secara nasional pada 31 Juli-11 Agustus 2023.

Populasi survei adalah warga negara Indonesia berjumlah 3.710 yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. (Knu)

Baca Juga:

Parpol Pendukung Tak Pernah Bicara Opsi Duet Ganjar-Anies

#Pilpres #Pemilu #Survei SMRC
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
MK menyatakan keinginan agar konstituen diberikan hak untuk memberhentikan anggota DPR tidak selaras dengan konsep demokrasi perwakilan.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Indonesia
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
Media massa memiliki peran yang lebih besar yaitu sebagai pencerah bagi masyarakat di tengah serangan hoaks melalui media sosial.
Dwi Astarini - Jumat, 21 November 2025
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
Indonesia
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
Prosedur penyelesaian etik di DKPP dirancang untuk menjamin kecepatan, kesederhanaan, dan efektivitas.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
Indonesia
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Pemisahan jadwal pemilu bisa mengurangi beban kerja berat seperti yang kita lihat pada Pemilu Serentak 2019 dan 2024
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kabarnya menggandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Indonesia
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Pejabat publik harus berani tampil terbuka termasuk riwayat hidupnya.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Indonesia
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Aturan itu menyesuaikan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Indonesia
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Keputusan KPU tersebut sejalan dengan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Bagikan