Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kian Menipis
Pengiriman kendaraan.
MerahPutih.com - Indonesia mencatatkan kembali mengalami surplus neraca perdagangan sebesar USD 3,26 miliar. Namun, neraca perdagangan ini kian menipis. Surplus pada September ini USD 0,48 miliar dolar AS lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Kondisi surplus ditopang oleh komoditas nonmigas sebesar USD 4,62 miliar. Adapun komoditas yang memberikan surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja.
Di saat yang sama, komoditas migas Indonesia justru mencatatkan defisit sebesar USD 1,36 miliar. Defisit ini disumbang oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah.
Berdasarkan negara mitra, Indonesia mengalami surplus perdagangan pada September 2024 dengan Amerika Serikat sebesar USD 1,39 miliar, India sebesar USD 0,94 miliar, dan Filipina USD 0,78 miliar.
Baca juga:
Dengan Tiga Negara Ini Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan
Dengan Amerika Serikat, komoditas penyumbang surplusnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) dan alas kaki.
Surplus neraca perdagangan dengan India didorong oleh bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja.
Sedangkan, dengan Filipina disumbang oleh kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewani/nabati.
Hingga September 2024, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 21,98 miliar dolar AS atau lebih rendah sebesar USD 5,74 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga:
Dengan Tiga Negara Ini Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif mengalami surplus sebesar USD 37,03 dan ini angkanya sedikit lebih rendah USD 4,67 miliar dibandingkan tahun lalu. Sementara, defisit perdagangan migas mencapai USD 15,05 miliar,
Sedangkan nilai ekspor Indonesia pada September 2024 mencapai USD 22,08 miliar atau secara kumulatif periode Januari-September 2024 sebesar USD 192,85 miliar. Nilai impor pada September 2024 mencapai USD 18,82 miliar. Secara kumulatif pada Januari-September 2024 mencapai 170,87 miliar dolar AS.
"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Selasa (15/10). (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang